... untuk menghadapi MEA saja kita harus betul-betul serius dan bekerja keras, sebab kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan, Indonesia belum siap menjadi anggota Trans Pasific Partnership (TPP).

Ketidaksiapan itu disampaikan Zon, kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr, saat bertemu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.

"Soal pembicaraan tentang TPP. Beliau menjelaskan bagaimna itu TPP. Saya juga menjelaskan bagaimana posisi Indonesia. Saya kira masih jauh dari siap untuk menghadapi satu kemitraan seperti itu," kata Zon. 

"Karena untuk menghadapi MEA saja kita harus betul-betul serius dan bekerja keras, sebab kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar. Dalam waktunya nanti ketika kita kuat tentu kita harus (bergabung)," kata dia, seusai berdialog dengan Blake Jr. 

Ia menegaskan penolakan jika Presiden Jokowi tetap menandatangani persetujuan Indonesia masuk TPP.

"Saya secara pribadi tetap menolak karena masih jauh. Kalau suatu saat Indonesia kuat maka mungkin bisa bergabung. Situasi seperti sekarang beberapa tahun ini masih agak sulit, bahkan TPP ini di AS sendiri masih menjadi perdebatan yang cukup kuat," kata dia.

Ditambahkannya, Indonesia akan jadi pasar bagi negara-negara yang tergabung dalam TPP. 

Karena hakekat dari politik luar negari kita ini kan kepentingan nasional, ketika kta bergabung dengan WTO, APAC, G20 harusnya menjadi dasar ada tidak kepentingan nasional yang kita dapat di situ. 

"Karena di dalam percaturan seperti itu selalu ada yang menang dan kalah, kita ini di posisi mana. Kalau kita yakin dan siap akan menjadi pemenang, masyarakat kita banyak mendapat keuntungan maka itu boleh saja," kata dia. 

Tapi kalau kita hanya menjadi pasar maka kita hanya menjadi pecundang," kata politisi Gerindra itu.

Kesiapan Indonesia bergabung dengan TPP juga dikritisi banyak kalangan. Bukan cuma memerlukan inovasi dan keberanian belaka, namun juga memelukan kesatu-paduan pemerintah dan aturan serta konsistensi.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015