Ronald/Melati sudah menerapkan strategi permainan yang tepat pada game pertama
Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti tersingkir dari pertandingan putaran kedua turnamen grand prix gold Korea Selatan Terbuka 2015.

Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti kalah dari pasangan tuan rumah Kim Duk Young/Go Ah Ra, kata pelatih ganda campuran Enroe Suryanto seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Kamis.

"Ronald/Melati sudah menerapkan strategi permainan yang tepat pada game pertama. Mereka dapat memegang kendali pada permainan reli. Tapi, saat kedudukan mencapai 19-19, Ronald/Melati bermain terburu-buru," katanya.

Ronald/Melati yang merupakan pasangan unggulan ketiga kalah dari Kim/Go dalam permainan selama 42 menit dengan skor 19-21, 15-21.

Pada game pertama, Ronald/Melati terus memimpin permainan hingga skor imbang 12-12. Tapi, keduanya kemudian terus tertinggal 12-13, 13-15, 14-16, hingga kalah tipis 19-21.

Pasangan yang menjuarai turnamen grand prix gold Taiwan Terbuka 2015 itu pun bermain antiklimaks pada game kedua. Mereka sempat tertinggal jauh 5-16 dan mampu mengejar hingga 14-16. Tapi, Kim/Go bermain lebih agresif dan banyak bermain bola-bola depan yang menyulitkan gerak Ronald/Melati. Game kedua berakhir dengan kemenangan Kim/Go 21-15.

"Pada game kedua, Ronald/Melati memang kehilangan pola permainan hingga tertinggal 5-16. Mereka juga tidak mampu keluar dari tekanan. Meskipun mampu menyusul, pola permainan mereka kembali hilang dan mereka kembali ketinggalan," kata Enroe.

Kekalahan Ronald/Melati pada Korea Terbuka 2015 itu menjadi kekalahan pasangan ganda campuran Indonesia. Sebelumnya, pasangan Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika kalah dari pasangan Jepang Yugo Kobayashi/Yuki Fukushima 21-19, 13-21, dan 12-21.

Sementara ganda campuran Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia ditaklukkan pasangan unggulan kelima Korea Selatan Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung 14-21, 21-17, 15-21. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015