San Francisco (ANTARA News) - YouTube mengumumkan dua fitur baru untuk aplikasi Androidnya yang memperluas penggunaan realitas maya laman video itu sehingga memberi teknologi baru itu pada platform terbesarnya.

Aplikasi itu menyokong video VR, yakni sebuah format yang memberi penonton apa yang disebut YouTube sebagai perspektif film yang 360 derajat lebih realistis.

Untuk melihatnya, seorang pengguna dapat mencari video realitas maya pada aplikasi YouTube, lalu klik tombol pada video untuk pilihan (mode) VR, dan tempatkan telepon pada perangkat "Cardboard" milik Alphabet Inc, yakni gadget tangan yang dibuat dari material standard yang memberi pengalaman menikmati gambar dengan VR.

Para pembuat konten realitas maya bisa mengunggah video-video VR yang kompatibel dengan viewer Cardboard langsung ke YouTube.

YouTube mengatakan ada sekitar lusinan video VR, termasuk dari film "Hunger Games".

YouTube juga mengumumkan bahwa para pemirsa bisa menyaksikan pustaka videonya yang luas dengan pengalaman realitas maya yang lebih terbatas, juga menggunakan Cardboard.

YouTube mengatakan video-video itu akan menyerupai apa layar bioskop IMAX.

Neil Schneider, direktur eksekutif organisasi niaga VR Immersive Technology Alliance, mencatat bahwa YouTube mengenalkan video 3D pada 2009 dan juga sebuah adopsi awal dari video definisi tiggi (HD). "Tak mengagetkan jika mereka mengambil sudut penambahan realitas maya," kata dia.

Namun Jay Iorio, anggota Institut Perekayasa Listrik dan Elektronika (IEEE) yang menciptakan film-film untuk Cardboard dan Oculus Rift milik Facebook yang menjadi pesaing YouTube, mengaku tidak kaget melihat kemampuan perekaman VR pada ponsel pintar.

"Peralatan yang saya punya sekarang, sangat mungkin akan dipunyai orang lewat telepon mereka pada beberapa tahun ke depan," kata dia.

Oculus Rift akan segera dirilis dalam waktu dekat ini dan dihargai antara 300 sampai 350 dolar AS, sedangkan harga Cardboard 5 sampai 50 dolar AS.

Aplikasi YouTube dengan teknologi Cardboard yang sudah terbarui saat ini tersedia untuk telepon-telepon Android, sedangkan versi iOS akan segera dirilis, kata YouTube seperti dikutip Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015