Tanjungpinang (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) mendorong pembentukan Partai Hijau agar dapat mempengaruhi kebijakan di pemerintahan.

Ketua Dewan Nasional WALHI Dadang Sudardja di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu, mengatakan pendirian partai berbasis lingkungan itu bukan hanya sekadar wacana, melainkan diperjuangkan agar terealisasi.

"Saat ini masih memenuhi persyaratan administrasi pendirian partai baru," katanya seusai menjadi pembicara kuliah umum tentang lingkungan di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.

Dadang menegaskan WALHI bersama Syarikat Hijau Indonesia serius merealisasikan keinginan itu. Sekitar dua lalu, Syarikat Hijau Indonesia mendeklarasi pembentukan Partai Hijau di Bandung.

Deklarasi itu merupakan tindak lanjut dari keinginan WALHI untuk membentuk sayap politik agar dapat mempengaruhi kebijakan di lembaga legislatif.

"Sebelum deklarasi pembentukan Partai Hijau, dalam pertemuan WALHI di Mataram menginisiasi pembentukan partai," ujarnya.

Dadang mengatakan banyak pihak mendukung pembentukan Partai Hijau. Karena itu, dia merasa optimistis partai baru ini akan menjadi salah satu partai pilihan masyarakat, yang ikut sebagai peserta Pemilu 2019.

"Partai ini sebagai alat yang penting dalam mempengaruhi kebijakan. Tentunya, kebijakan yang mendukung kelestarian lingkungan, sebagai sumber kehidupan bangsa Indonesia," katanya.

Dia menyadari secara umum partai berbasis lingkungan di negara maju kurang berkembang. Namun di Jerman, partai berbasis lingkungan ini cukup eksis.

"Kami yakin partai ini akan besar. Banyak persoalan lingkungan yang harus diselesaikan. Kami harus masuk di pemerintahan untuk mendorong penyelesaian permasalahan itu," ucapnya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015