Pembiayaannya bisa investor sebagian, pembangunan gedung keseniannya bisa pemerintah daerah, bisa juga investor semuanya, tergantung nanti bagaimana pola kerjasamanya,"
Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu, menggelar pertemuan untuk membahas pembangunan gedung kesenian tingkat dunia yang akan dibangun di daerah Cikutra Kota Bandung.

Deddy Mizwar mengungkapkan pembangunan bisa dilakukan dengan berbagai pola kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta atau investor.

"Pembiayaannya bisa investor sebagian, pembangunan gedung keseniannya bisa pemerintah daerah, bisa juga investor semuanya, tergantung nanti bagaimana pola kerjasamanya," kata dia usai pertemuan.

Ia menuturkan, pembangunan fisik gedungnya bisa saja dilakukan oleh pemerintah karena pemprov pun berkomitmen untuk memfasilitasi para seniman yang akan menggelar pertunjukan di gedung tersebut dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.

Selain itu, Wagub Jabar mengaku rancangan untuk gedung kesenian tersebut akan dilakukan secara tender.

Untuk itu, menurutnya mesti ada inisiator atau calon investor yang bersedia menanamkan investasinya untuk merancang gedung kesenian tersebut.

"Yang penting adalah goalnya, bagaimana designnya. Nah, nanti design mall atau hotel di belakang sebagai unsur pendukung harus juga harmoni dengan bentuk gedung keseniannya. Jadi, sebenarnya ini mall dan hotel yang ada di komplek kesenian," kata wagub.

Sementara ketika ditanya mengenai proses pembangunan, wagub mengatakan pihaknya menargetkan gedung kesenian tersebut akan selesai pada akhir 2017 mendatang.

"Saya kira di Maret (2016) sudah bisa beauty contest, pertengahan tahun bisa pancang, mungkin di akhir 2017 sudah selesai," tutur wagub.

Sementara itu Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil mengatakan rencana gedung kesenian kelas dunia merupakan proyek pemerintah provinsi.

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan beberapa waktu lalu, Pemprov Jabar meminta bantuan dirinya untuk membangun gedung kesenian kelas dunia.

Akan tetapi dirinya memandang untuk di Indonesia belum ada yang membuat gedung kesenian bertaraf internasional sehingga ia menyarankan sahabatnya yakni arsitek wanita terbaik dunia asal Inggris, Zaha Hadad.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015