Damaskus (ANTARA News) - Kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) membebaskan 37 warga Assyria Suriah yang mereka culik Februari lalu di bagian utara Suriah, kata Assyrian Monitor for Human Rights, Sabtu (7/11).

Orang-orang Assyria yang baru dibebaskan itu merupakan bagian dari satu kelompok besar warga Kristen yang diculik ISIS pada Februari dalam penyerbuan ke kota dan desa Assyria di daerah Khabour di Hasakah. 

Laporan Assyirian Monitor for Human Rights menyebutkan bahwa perempuan dan orang lanjut usia ada di antara 37 warga Assyria yang dibebaskan.

Tawanan yang dibebaskan tiba di kota Assyria, Tal Tamr, di Hasakah pada Sabtu pagi.

Menurut laporan itu pembebasan tawanan dilakukan setelah "perjuangan berat" Gereja Assyria Timur di Hasakah.

Menurut Assyirian Monitor for Human Rights, ISIS masih menawan 140 orang, termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak.

Agustus lalu ISIS membebaskan 22 warga Assyria, juga lewat perundingan yang dilakukan dengan gereja.

Sementara Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pengawas yang berbasis di Inggris, menyatakan pembebasan tawanan dilakukan lewat mediasi para pemimpin suku Irak dan Suriah setelah gereja membayarkan sejumlah besar uang sebagai tebusan.

Kelompok itu mengatakan bahwa ISIS akan membebaskan warga Assyria yang tidak pernah terlibat dalm pertempuran melawan ISIS dengan cara yang sama.

ISIS menyerang puluhan desa yang sebagian besar penghuninya warga Assyria awal tahun ini, termasuk di antaranya Tal Hurmoz, Tal Shamiram, Tal Rumman, Tal Nasra dan banyak lagi kota di Provinsi Hasaka, merampas banyak nyawa dan menculik 200 lebih warga sipil.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, selain melakukan penyerangan yang juga menyebabkan 690 keluarga kehilangan tempat tinggal, mereka juga merusak tempat-tempat pemujaan dan gereja.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015