Jenewa (ANTARA News) - Kadar gas rumah kaca di atmosfer mencapai rekor tertinggi pada 2014 dan kegiatan pemicu perubahan iklim tanpa henti tengah mengancam planet ini bagi generasi mendatang, kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Senin.

"Setiap tahun kami katakan bahwa waktu semakin habis. Kita harus bertindak sekarang untuk mengurangi gas rumah kaca jika kita ingin punya peluang menjaga peningkatan suhu pada tingkat terkendali," kata Sekretaris Jendral WMO Michel Jarraud dalam pernyataan.

Imbauannya bagi dunia untuk melakukan apa pun guna menurunkan emisi gas rumah kaca --yang terutama berasal dari penggunaan bahan bakar fosil dan pertanian, produksi semen dan penggundulan hutan-- dibuat beberapa pekan sebelum perunding dari sekitar 190 negara bertemu di Paris untuk menyepakati perjanjian iklim PBB, yang baru.

Grafik yang dikeluarkan badan PBB itu menunjukkan kadar karbondioksida, gas rumah kaca paling utama, meningkat hingga 400 ppm, dan setiap tahun tercetak rekor baru sejak pencatatan mulai dilakukan pada 1984.

Kadar asam-arang rata-rata tercatat 397,7 ppm pada 2014 namun sempat mencapai batas 400 ppm di belahan bumi utara pada awal 2014, dan kembali terjadi secara global pada awal 2015.

"Pada tahun depan, kami akan melaporkan konsentrasi yang lebih tinggi akibat El Nino," kata kepala riset atmosfer WMO Oksana Tarasova kepada Reuters, merujuk pada fenomena pemanasan Samudra Pasifik.

Segera, kadar 400 ppm itu akan menjadi kenyataan tetap, kata Jarraud.

"Itu berarti suhu udara dunia lebih panas, iklim semakin ekstrem seperti gelombang panas dan banjir, es mencair, permukaan air laut meningkat dan keasaman samudra meningkat. Ini tengah terjadi sekarang dan kita bergerak menuju kawasan yang belum dipetakan dengan kecepatan yang mengkhawatirkan," katanya.

Peningkatan kadar karbondioksida diperkuat dengan kadar uap air yang lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkat karena emisi karbondioksida, kata WMO.

Kadar dua gas rumah kaca utama lain, yaitu metana dan nitrogen oksida, juga terus meningkat setiap tahun berturut-turut mencapai 1.833 ppb dan 327,1 ppb pada 2014.

Keduanya meningkat dengan kecepatan paling tinggi selama satu dasawarsa.

Dalam konferensi Paris yang akan digelar bulan ini, lebih dari 150 negara, dipimpin penghasil gas rumah kaca terbesar Tiongkok dan Amerika Serikat, mengeluarkan rencana untuk membatasi emisi setelah 2020.

Namun, rencana itu belum cukup mengurangi emisi untuk membatasi pemanasan global hingga dalam 2 derajat Celsius tahap pra-industri.

"Dua derajat cukup buruk namun itu akan lebih baik daripada tiga derajat," kata Jarraud, "Tentu saja akan lebih baik jika 1 derajat... Namun 1 derajat itu sudah tidak mungkin lagi. Itu tidak mungkin. Terlambat," demikian Reuters.

(S022)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015