Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Setya Novanto mengharapkan hubungan antara Indonesia dan Italia terus ditingkatkan, terutama dalam perdagangan.

Nilai perdagangan Indonesia dengan Italia pada tahun 2013 mencapai 3,82 miliar dollar AS. Pada tahun 2014 meningkat menjadi sekitar 4 miliar dollar AS.

“Kita mendukung kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Italia. Dukungan ini akan kita wujudkan terus. Kami berharap hubungan perdagangan kedua negara ke depan dapat terus ditingkatkan, begitu juga kerja sama di bidang-bidang lainnya, termasuk investasi,” kata Ketua DPR Setya Novanto saat menerima kunjungan Presiden Italia, Sergio Mattarella di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan tersebut, Novanto didampingi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad, Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya, dan Anggota Komisi XI Mukhamad Misbakhun. Sementara dari sisi Pemerintah, hadir Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Novanto menambahkan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia yang terjalin selama lebih dari 60 tahun sejauh ini telah berjalan dengan baik. Sejumlah perjanjian kerja sama juga telah disepakati oleh kedua negara sebagai landasan penguatan hubungan bilateral.

Salah satunya, dengan dibentuknya Asosiasi Persahabatan dan Kerja Sama Indonesia – Italia pada tahun 2006, serta Forum Konsultasi Bilateral pada tahun 2009.

“Ini menunjukkan eratnya hubungan bilateral kedua negara. DPR akan mendukung sepenuhnya berbagai upaya peningkatan kerja sama bilateral Indonesia – Italia, terlebih jika hal itu akan membawa kemajuan bagi kehidupan masyarakat kedua negara,” imbuh Novanto.

Politikus F-PG itu menilai, banyak potensi kerja sama yang bisa dikembangkan oleh kedua negara. Potensi kerja sama tersebut tidak saja berkaitan dengan aspek ekonomi, perdagangan dan investasi, tetapi juga aspek sosial-budaya dan pariwisata.

“Kami berharap Italia juga dapat mengambil bagian dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pembangunan infrastrukur untuk mendukung penguatan konektivitas maritim yang saat ini menjadi prioritas Pemerintahan Joko Widodo,” harap Novanto.

Dalam kesempatan ini, Novanto juga mengutarakanbahwa Indonesia ingin belajar dari pengalaman Italy tentang manajemen keuangan khususnya asset recovery pengembalian dana luar negeri. Ia juga berharap Italia mendapatkandukungan usulan bebas visa bagi Warga Negara Indonesia(WNI) untuk ke Eropa, via Schengen.

Hubungan antar parlemen pun turut menjadipembahasan. Politikus asal dapil NTT itu , pihaknya siap bekerja sama dengan Parlemen Italia untuk memajukan hubungan bilateral kedua negara. Apalagi, “DPR RI kini memiliki peran diplomasi untuk mendukung politik luar negeri Pemerintah, termasuk untuk mendukung penguatan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara sahabat,” kata Novanto, sembari menjelaskanbahwa saat ini DPR RI sedang menuju parlemen modern.

Fadli Zon menambahkan, banyak potensi yang bisadikembangkan oleh kedua negara. Soal hubungan bilateral Parlemen, mendapat sambutan baik dari Presiden Italia. “Karena hubungan parlemen menjadi salah satu cara untuk people to people contact,” kata politikus F-Gerindra itu.

Sementara terkait dari sisi investasi, Fadli mengakui, Italia masih mengalami defisit. Sehingga hubungan baik ini masih dapat ditingkatkan oleh kedua negara. “Pariwisata juga sangat popular di kedua negara,” imbuh politikus asal dapil Jawa Barat itu. 

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015