Berlin (ANTARA News) - Mantan Kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt, yang memimpin negara itu selama delapan tahun pada puncak Perang Dingin, meninggal dalam usia 96 tahun, demikian kantornya di Hamburg mengumumkan pada Selasa.

Schmidt adalah kanselir kedua dari partai Sosial Demokrat Jerman Barat mulai 1974 hingga 1982 dan seorang tokoh integrasi Eropa.

Media melaporkan bahwa Schmidt terkena infeksi setelah menjalani pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah dari kakinya sekitar dua bulan lalu.

Dalam beberapa tahun belakangan, Schmidt, seorang perokok, sering menjadi tamu di acara talk show dan dipandang sebagai negarawan.

"Saya sangat berduka atas kematian Helmut Schmidt. Dia kanselir terkemuka, kematiannya merupakan kehilangan bagi Jerman dan Eropa," tulis Kepala Parlemen Eropa, Martin Schulz, seorang Demokrat Sosial dalam twiter.

Sebagai kanselir, Schmidt mencoba bersikap seimbang pada Moskow dan Jerman Timur yang komunis dengan posisi Jerman Barat dalam NATO dan Eropa.

Schmidt, yang pernah menjadi menteri keuangan pada 1972-1974, berdinas pada saat keajaiban ekonomi" Jerman Barat walaupun ia berusaha membuat beberapa pengurangan kesejahteraan sementara situasi memburuk.

Salah satu tantangan paling besarnya ialah menghadapi Faksi Tentara Merah (RAF), yang serangan-serangannya terhadap kemapanan bisnis dan politik termasuk gelombang pembunuhan dan penculikan yang berpuncak pada "Musim Gugur Jerman" tahun 1977.

Ia menjadi kanselir setelah sekutu partainya SPD Willy Brandt mundur setelah pembantu dekatnya Guenter Guillaume diketahui sebagai mata-mata Jerman Timur. Schmidt digantikan oleh kanselir konservatif Helmut Kohl.

Dilahirkan di kota pelabuhan Hamburg, di bagian utara Jerman pada 1918, Schmidt turut berperang dalam Perang Dunia II dan ditawan oleh Inggris.

Ia menikah dengan Loki, teman masa kecilnya, selama 68 tahun. Istrinya wafat pada 2010. Mereka dikaruniai seorang putera yang wafat ketika berusia setahun dan kemudian seorang puteri, demikian Reuters.

(M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015