Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena harga impor AS turun lebih besar dari perkiraan pada Oktober, meskipun dolar AS yang lebih kuat menekan logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,4 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.088,50 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas mendapat dukungan dan dicegah dari kejatuhan ketika Departemen Tenaga Kerja melaporkan harga impor AS turun 0,5 persen pada Oktober setelah jatuh 0,6 persen pada bulan sebelumnya, melebihi konsensus pasar untuk penurunan 0,1 persen.

Harga yang lebih rendah untuk impor bahan bakar dan non bahan bakar berkontribusi terhadap penurunan Oktober.

Analis mencatat bahwa penyusutan harga impor umumnya berarti bahwa penguatan dolar AS telah memberikan lebih banyak pembeli komoditas untuk dolar mereka.

Para analis percaya laporan ini mungkin memiliki pengaruh kecil pada pendapat Federal Reserve AS tentang ekonomi domestik, karena tidak ada tanda-tanda tekanan inflasi dalam laporan ini.

Emas berada di bawah tekanan karena indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, mencapai tertinggi tujuh bulan, naik 0,33 menjadi 99,32 pada pukul 17.15 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Analis yakin bahwa kemungkinan The Fed menaikkan suku bunganya selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember belum sepenuhnya dihargakan ke dalam pasar.

Harapan yang awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016 tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober meninggalkan pintu terbuka bagi The Fed untuk menaikkan suku sebelum akhir tahun.

Probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember tetap pada 68 persen, menurut alat Fedwatch CMEGroup.

Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Perak untuk pengiriman Desember turun 5,7 sen, atau 0,40 persen, menjadi ditutup pada 14,356 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 14,9 dolar AS, atau 1,63 persen, menjadi ditutup pada 899,50 dolar AS per ounce.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015