Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan nilai kapitalisasi pasar saham sebesar Rp263,9 triliun atau tertinggi kedua dari 86 emiten sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, mengatakan hingga akhir pekan pertama bulan November 2015 harga per saham bank plat merah tersebut tercatat Rp10.700.

"Sejak 10 November 2003 silam BRI secara resmi menawarkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan harga waktu itu tercatat Rp875 per lembar Kini 12 tahun kemudian, harga per saham Bank BRI tercatat Rp10.700, dengan tingkat kapitalisasi pasar mencapai Rp263,9 triliun," ujar dia.

Di lokasi yang sama Sekretaris Perusahaan Bank BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan baiknya kinerja secara keseluruhan tersebut tidak lepas dari konsistensi Bank BRI dalam menjaga pertumbuhan bisnis dan profitabilitas yang memunculkan apresiasi investor.

"Apresiasi investor terhadap kinerja perusahaan juga berpengaruh sehingga juga berperan dalam besarnya nilai kapitalisasi itu," ujar dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, hingga kuartal III tahun 2015, total kredit yang sudah disalurkan oleh BRI sebesar Rp519 triliun, meningkat 11,8 persen secara Year on Year dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat Rp464,2 triliun.

"Segmen UMKM tetap mendominasi pinjaman Bank BRI dengan total kredit mencapai Rp379,2 triliun atau 73,1 persen dari total penyaluran kredit," ujarnya.

Kualitas kredit (Non Performing Loan/NPL) BRI memiliki netto sebesar 0,6 persen dan gross 2,2 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga tumbuh 12,3 persen pada periode yang sama, dari Rp544,3 triliun menjadi Rp611,3 triliun.

Komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) meningkat dari 53,3 persen pada tahun 2014, jadi 56,17 persen pada kuartal III 2015 atau senilai Rp343,4 triliun. CASA BRI pada kuartal III tahun 2015 terdiri dari komposisi Rp233,8 triliun (tabungan), Rp109,6 triliun (giro) dan deposito sebesar Rp268 triliun.

Sementara itu, rasio kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tercatat 20,6 persen yang jauh diatas ambang batas ideal yang ditentukan oleh regulator. Sedangkan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) BRI menyentuh angka 84,89 persen.

"Artinya ada peluang untuk melakukan ekspansi sambil tetap menjaga rasio CAR sesuai ketentuan regulator," ujar Hari.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015