Jakarta (ANTARA News) - Pasangan atlet putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melangkah ke putaran kedua turnamen Tiongkok Terbuka 2015 setelah mengalahkan pasangan Denmark pada pertandingan putaran pertama.

"Mereka sering mengangkat bola ketika melawan kami. Kami harus tetap bertahan dari serangan-serangan itu agar tidak terkecoh. Kami tetap berusaha merebut game pertama," kata Ahsan selepas pertandingan di Fuzhou, Tiongkok seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Hendra/Ahsan menang dari pasangan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding pada pertandingan putaran pertama turnamen tingkat super series premier itu dengan skor 21-19, 21-11 selama 33 menit.

Setelah saling mengejar poin pada awal game pertama, ganda putra Indonesia itu tertinggal 10-12 dan langsung membalas hingga 16-12. Kemudian, Hendra/Ahsan mengamankan game pertama dari Mads/Mads dengan skor 21-19.

Permainan pasangan Merah-Putih yang menempati peringkat dua dunia itu semakin mulus pada game kedua dengan keunggulan 2-0, 4-2, 9-5, 11-7 hingga menang 21-11.

"Kami terus berusaha untuk menekan lawan terlebih dahulu. Saat game kedua, kami menang angin sehingga lebih mudah untuk menang," kata Hendra.

Pada pertandingan putaran kedua, Hendra/Ahsan akan menghadapi pasangan tuan rumah Wang Yilv/Zhan Wen yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.

"Kami tetap berusaha bermain seperti pertandingan tadi meskipun kami belum pernah bertemu mereka. Tipe permainan kami, kami menyerang lebih dahulu," kata Hendra.

Selain Hendra/Ahsan, Indonesia juga menempatkan ganda putra lain Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi pada turnamen berhadiah total 700 ribu dolar AS itu.

Namun, Angga/Ricky kalah dari pasangan unggulan tujuh asal Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan dalam tiga game selama 66 menit dengan skor 12-21, 21-15, 25-27.

"Kami bermain terlalu berhati-hati sehingga justru gaya permainan kami tidak keluar. Padahal bola-bola lawan juga tidak terlalu bahaya," kata Ricky.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015