"Saya sangat senang karena festival ini terus berlangsung dan menjadi program penting kami tiap tahun," kata Direktur Institut Francais d'Indonesie (IFI), pusat kebudayaan Prancis, Marc Piton di Jakarta, Kamis.
Delapan film yang terpilih dalam kompetisi antara lain berasal dari Jakarta, Yogyakarta dan Blitar.
Film yang masuk kompetisi tahun ini adalah "Bid & Run" karya Gugun Ekalaya, "Iblis Jalanan" dari Salman Farizi dan film buatan Nurul Ibrahim berjudul "Iman" dan "The Taste of Fences" karya Sinung Winahyoko.
Petualangan kakak-beradik bersama radio tua "Simbiosis" dari sutradara Wiranata Tanjaya turut masuk untuk berlomba mendapatkan hadiah perjalanan ke Prancis.
Selain itu, ada juga "Sandekala" (horor) karya Amriy Ramadhan, "Sleep Tight Maria" (Monica Vanessa Tedja) dan "Return to Sender" (Vera Lestafa).
IFI menerima 183 film dari berbagai genre dan tema untuk kompetisi film pendek tahun ini, naik dari tahun lalu yang berjumlah hingga 80 materi.
Koordinator Festival Sinema Prancis 2015 Meninaputri Wismurti mengatakan 70 persen film yang mereka terima berasal dari luar Jakarta dengan Jawa Barat menjadi terbanyak lewat 38 film.
Genre fiksi menjadi yang paling banyak masuk tahun ini, yakni 70 persen, diikuti dokumenter 20 persen dan animasi 10 persen.
Tema dalam film tahun ini pun beragam, tidak hanya membahas cinta namun juga kritik sosial, agama dan kehidupan sehari-hari.
Kompetisi film pendek diadakan sejak Festival Sinema Prancis 2012 dengan tujuan mempopulerkan film pendek sekaligus membaurkan festival itu dengan film Indonesia.
Salah satu juri kompetisi tersebut, Dimas Jayasrana, mengatakan penilaian kemungkinan akan dilakukan secara kualitatif dengan mempertimbangkan antara lain estetika dan narasi.
Festival Sinema Prancis ke-20 diadakan serentak di Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar dan Balikpapan pada 3 hingga 6 Desember mendatang.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
