London (ANTARA News) - Permintaan emas global naik dalam kuartal ketiga karena oleh lonjakan pembelian AS. Para investor mengambil keuntungan dari kemerosotan harga. kata Dewan Emas Dunia (WGC),  Kamis.

Menurut AFP, total permintaan emas berdiri di 1.121 ton pada periode Juli-September, meningkat delapan persen dibandingkan dengan kuartal ketiga 2014, kata WGC yang berbasis di London dalam laporan kuartalan terbarunya.

"Tiongkok dan India paling dominan di pasar emas global, mencapai hampir 45 persen dari total permintaan," kata Alistair Hewitt, kepala intelijen pasar di badan industri tersebut.

Namun Hewitt mengatakan Amerika Serikat "memperlihatkan pertumbuhan paling dramatis" dalam permintaan untuk emas batangan dan koin pada periode pelaporan.

"Tapi apa yang terutama terlihat pada kuartal ini adalah bahwa konsumen merespon kemerosotan harga adalah kejadian yang benar-benar global," tambahnya.

"Permintaan perhiasan global juga meningkat (6,0 persen), dalam apa yang biasanya waktu lesu tahun ini," tambahnya.

Harga emas merosot pada Juli, mencapai tingkat terendah dalam lebih dari lima tahun di 1.072,35 dolar AS per ounce.

Setelah berbalik naik (rebound) dalam beberapa pekan terakhir, emas pada Kamis kembali menuju ke terendah Juli -- merosot ke 1.074,08 dolar AS per ounce.

Pasar komoditas pada umumnya sedang dilanda kekhawatiran atas melemahnya perekonomian Tiongkok dan karena dolar yang kuat membuat harga bahan baku dalam unit AS lebih mahal bagi pemegang mata uang saingannya.

Namun di tengah dolar yang kuat, WGC mencatat bahwa permintaan AS untuk emas batangan dan koin mencapai tingkat tertinggi dalam lima tahun, pada 33 ton di kuartal ketiga.

"Eropa juga melihat tingkat permintaan kuat di sektor investasi karena kekhawatiran seputar krisis atas utang Yunani dan Ukraina," dewan menambahkan.

WGC menambahkan bahwa bank sentral tetap "sumber signifikan permintaan" untuk emas, yang dipandang sebagai investasi aman di saat terjadi kekacauan ekonomi.

(A026/011) 

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015