Purwokerto (ANTARA News) - Tim "Search and Rescue" (SAR) gabungan menemukan jasad mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Supriyatna (23), yang hilang akibat tenggelam di Sungai Logawa, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar jembatan Sungai Logawa pada pukul 09.45 WIB," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono kepada Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Setelah dievakuasi, kata dia, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk divisum sebelum dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Pasir Kidul RT 04 RW 01, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas.

Dengan ditemukannya jasad Supriyatna, lanjut dia, operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Logawa berakhir dan seluruh potensi SAR yang terlibat dalam kegiatan kembali ke pangkalan masing-masing.

Menurut dia, potensi SAR yang terlibat dalam operasi pencarian korban tenggelam itu di antaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, SAR Brimob, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI), Tim Reaksi Cepat Perlindungan Masyarakat (TRC Linmas) Banyumas, dan anggota kelompok pecinta alam dari sejumlah perguruan tinggi di Purwokerto.

Seperti diwartakan, Supriyatna yang merupakan anggota Kelompok Pecinta Alam Mayapada Purwokerto dilaporkan hilang akibat tenggelam saat melakukan "tubing" (menyusuri alur sungai dengan tiduran di atas ban, red.) bersama seorang rekannya, Amidius Amrih, di Sungai Logawa pada hari Jumat (13/11), sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka mulai "tubing" dari Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, kurang lebih 8 kilometer ke arah utara dari jembatan Sungai Logawa samping Monumen Panglima Besar Soedirman, Karanglewas, Banyumas.

Oleh karena di bagian hulu sungai yang berada di lereng Gunung Slamet terjadi hujan lebat, arus Sungai Logawa menjadi deras dan debit airnya meningkat.

Akibat derasnya arus Sungai Logawa, korban terpisah dengan Amidis Amrih di bawah jembatan kereta api, Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas.

Amidis Amrih selanjutnya menepi namun korban tidak terlihat lagi sehingga kejadian tersebut segera diinformasikan ke sesama rekan pecinta alam.

Korban yang tidak menggunakan pelampung atau pengaman lainnya diduga terbalik dari atas ban yang digunakan untuk "tubing" akibat adanya peningkatan arus Sungai Logawa.

Korban diperkirakan hilang atau tenggelam di sekitar Depot Pasir yang berlokasi di Desa Jipang, sedangkan ban karet yang digunakan untuk tubing ditemukan tersangkut di bawah jembatan Sungai Logawa sebelah barat Monumen Panglima Besar Soedirman pada Jumat malam.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015