Sydney (ANTARA News) - University of Technology Sydney (UTS) Australia melakukan kerja sama dengan Lembaga Penyaluran Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI guna mendukung pencapaian target LPDP menyalurkan 4.500 beasiswa tingkat magister (S2) dan doktor (S3).

"Kami akan terus memperkuat kemitraan di Indonesia, termasuk melakukan kolaborasi dengan program beasiswa LPDP dan Ditjen Pendidikan Tinggi," kata Mariam Kartikatresni, Direktur Indonesia Development UTS:Insearch di Sydney, Jumat.

Ia mengatakan pada Oktober 2015, LPDP yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan sudah menerima 3.182 orang dari puluhan juta orang yang mengajukan beasiswa. Salah satu tantangan yang dihadapi calon penerima beasiswa LPDP adalah memenuhi syarat tes IELTS dengan skor minimal 6,5.

Bedasarkan data statistik IELTS pada tahun 2014, 47 persen dari semua orang Indonesia yang mengikuti test IELTS mencapai nilai 6,5 ke atas. Sedangkan nilai rata-rata Indonesia pada tahun 2014 adalah 6,4.

"Banyak sekali murid yang ikut program Academic English kami di Indonesia hanya untuk mengejar beasiswa LPDP dan ingin kuliah di luar negeri. Mereka tidak hanya disiapkan untuk meraih nilai IELTS yang tinggi, tetapi juga untuk berhasil pada saat kuliah," ujar Mariam.

Ia mengatakan UTS:Insearch merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan UTS, yang sudah lebih dari 20 tahun berada di Indonesia. Universitas ini mendidik mahasiswa Indonesia mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang tinggi.

Selain beasiswa dari LPDP, UTS dan UTS:Insearch menyediakan beasiswa bagi mahasiswa international tingkat sarjana S1 yang berpestasi, termasuk Indonesia.

Setiap tahun, UTS:INSEARCH menawarkan lebih dari 210.000 dolar Australia dalam bentuk hadiah penghargaan bagi para mahasiswa yang mencapai hasil akademis yang luar biasa.

Di awal tahun 2015, empat mahasiswa Indonesia dianugerahi penghargaan akademik tersebut yang masing-masing bernilai 5.000 dolar Australuia. Keempat mahasiswa tersebut adalah Christian Elbert, Joshua Fernando dan Vivi Verlisha dari Jakarta, dan Sisca Rahardjo dari Bandung.

Dekan bidang Studi UTS:INSEARCH, Profesor Tim Laurence mengatakan pihaknya berkomitmen mempersiapkan para mahasiswa untuk berhasil secara akademis.

"Selain itu membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan agar berhasil di universitas dan dalam karir mereka di masa depan," katanya.

UTS:Insearch mulai tahun depan juga membuka program diploma bidang bisnis dan teknik di Jakarta. Program yang disebut jalur menuju (pathway) UTS ini bekerja sama dengan UniSadhuGuna International College (UIC). Untuk diploma bidang teknik merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.

Para mahasiswa yang mendaftar diploma tersebut dapat menyelesaikan program selama tahun pertama di Jakarta dan kemudian dua tahun berikutnya menyelesaikan gelar sarjana S1 mereka di UTS Australia.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015