Helsinki (ANTARA News) - Finlandia berencana meningkatkan pengawasan perbatasan akibat serangan di Paris, kata Perdana Menteri Finlandia, Juha Sipila, Sabtu (14/11).

Dalam satu taklimat yang diselenggarakan pada Sabtu malam, Sipila mengatakan kepada wartawan bahwa pemantauan perbatasan telah diperketat dan kemampuan polisi telah ditingkatkan di Finlandia segera setelah serangan di Paris.

Sipila mengatakan penilaian keselamatan Finlandia tak perlu ditingkatkan, sebab resiko serangan terhadap Finlandia masih berada pada tingkat rendah.

Menurut Sipila, Finlandia siap memulihkan pengawasan perbatasan, jika pengawasan terhadap perbatasan luar Uni Eropa tak bisa dilaksanakan.

Ia menyatakan jika perbatasan luar tak bisa dikelola dengan baik, negara anggota Uni Eropa mesti mengawasi perbatasan internal, sekalipun pengawasan tersebut akan menghambat kebebasan bergerak antara-negara anggota.

Namun Sipila meyakinkan serangan Paris tidak secara langsung berdampak pada situasi pencari suaka di Finlandia, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Minggu pagi.

"Setiap permohonan suaka diproses dengan sangat hati-hati dan latar-belakang orang dianalisis," kata Sipila.

Telah ada kesejajaran awal di antara negara anggota Uni Eropa berkaitan dengan perbatasan internal. Masalah itu juga dibahas dalam Pertemuan Puncak Malta awal pekan depan.

Pada Kamis (12/11), Swedia memulai pengawasan sementara perbatasannya guna menangani arus pengungsi yang meningkat, sekalipun tindakan itu memicu pertengkaran di kalangan negara Uni Eropa.

Dari Ibu Kota Albania, Tirana, dilaporkan Presiden Albania Bujar Nishani dan Perdana Menteri Edi Rama pada Sabtu mengirim pesan, masing-masing kepada Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Manuel Valls, untuk menyampaikan solidaritas rakyat Albania dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban, yang tak bersalah.

Nishani dengan keras mengutuk aksi teror tersebut, yang tujuannya ialah menakuti dan meneror bukan hanya Prancis dan rakyat Prancis tapi seluruh dunia.

Sementara itu Perdana Menteri Edi Rama, di dalam suratnya kepada timpalannya dari Prancis Valls, mengatakan Albani dan rakyat Albania di mana pun mereka berada, ikut merasakan kesedihan rakyat Prancis, dan berhati-hati dan menyadari bagian mereka dalam perang melawan teror.

Rakyat Albania pada Sabtu memperlihatkan solidaritas mereka untuk rakyat Prancis, dan memasang lilin serta menempatkan karangan bunga di depan Kedutaan Besar Prancis di Tirana, untuk mengenang korban.

Menurut laporan terkini, sedikitnya 129 orang tewas dan 352 orang lagi cedera dalam serangan teror di Paris pada Jumat malam.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015