Padang (ANTARA News) - Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat (Sumbar) berstatus waspada atau level dua setelah sempat mengeluarkan hujan abu pada pukul 22.33 WIB Sabtu malam.

"Saat ini statusnya Merapi waspada, sejak November 2015 telah tiga kali mengeluarkan letusan, yang terbaru pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB," kata Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Warseno, saat dikonfirmasi dari Padang, Minggu.

Menurut dia letusan tersebut menyebabkan gempa tektonik dengan skala lokal dan tercatat oleh alat pemantau.

Saat ini tidak ada asap namun puncak gunung sempat terlihat secara visual dan diperkirakan aktivitas Marapi masih fluktuatif, kata dia.

Sementara salah seorang warga Batusangkar Arif Pribadi mengatakan saat ini Marapi tertutup awan dari arah Panyalaian Kabupaten Tanah Datar.

"Udara berkabut sehingga Marapi tidak terlihat dengan jelas," kata dia.

Sebelumnya pada Sabtu malam (14/11) sekitar pukul 22.33 WIB Gunung Marapi mengeluarkan hujan abu pada yang di daerah Panyalaian, Padang Panjang.

Amplitudonyo 29,4 milimeter dan rekaman seismik gempa terjadi selama 40 detik dalam gunung tersebut, kata Warseno.

Berdasarkan catatan letusan terakhir terjadi pada pada 13 April 2015, pukul 03.23 WIB, dengan amplitudo dua milimeter, dan menimbulkan gempa 31 detik.

Letusan tersebut tergolong kecil dan tidak berpengaruh bagi aktivitas masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Marapi, kata dia.

Warseno mengingatkan kepada masyarakat sekitar dan seluruh pendaki Marapi untuk tidak beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak Marapi.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015