Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tetap berencana untuk berpartisipasi dalam konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Paris dalam dua pekan mendatang.

Rencana Obama akan diteruskan kendati ibu kota negara Prancis baru saja mengalami serangan hingga menewaskan 128 orang, kata pejabat AS, Sabtu waktu setempat.

Obama dijadwalkan menghadiri konferensi, yang dimulai pada 30 November di Le Bourget, tepi utara Paris,dan bertujuan memperoleh kesepakatan pencegahan tingkat bencana atas pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca.

Pejabat tersebut mengatakan, pada titik ini, tidak ada perubahan mengenai rencana kehadiran Obama.

Jihadis Negara Islam (IS) telah mengklaim melakukan serangan terkoordinasi pada Jumat malam dengan mengerahkan orang-orang bersenjata dan pengebom bunuh diri.

Rangkaian serangan itu menewaskan sedikitnya 128 orang di sejumlah tempat pembantaian, yakni gedung konser, restoran dan stadion nasional Prancis.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Sabtu, mengatakan konferensi iklim akan tetap berjalan seperti yang direncanakan.

"COP21 (Paris Climate Conference) harus dilaksanakan," katanya yang menambahkan bahwa keamanan akan ditingkatkan.

Obama telah memperjuangkan upaya untuk mengurangi perubahan iklim dan mengatakan dirinya berharap COP21 bisa menghasilkan kesepakatan yang ambisius dan berkelanjutan.

Awal bulan ini, Obama menghambat pipa minyak Keystone XL, yang berusaha dibangun Kanada menuju AS, dengan alasan proyek itu akan menghalangi dunia dalam memerangi perubahan iklim.

Konferensi Perubahan Iklim, yang diadakan pada 30 November sampai 11 Desember, itu berlangsung di bawah Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015