Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menanam 1.000 pohon bersama ratusan penggemar grup musik Slank, yaitu Slankers, di hutan kawasan Tretes Pasuruan, Minggu.

"Tadi pagi saya bersama ratusan slankers yang kebetulan sedang ada jambore di Tretes menanam pohon sebagai bentuk kepedulian dan penyelematan hutan," ujarnya kepada wartawan.

Menurut dia, sebagai warga Negara Indonesia patut bersyukur karena diberi limpahan oleh Allah SWT alam dan hutan yang luas.

"Apapun yang kita tanam pasti tumbuh. Tidak semua Negara seperti Indonesia, yang tanah dan ladangnya subur," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Orang nomor dua di Jatim itu juga mengapresiasi komunitas penggemar Slank yang memiliki kegiatan cinta alam semesta dan layak menjadi teladan bagi komunitas lainnya.

"Kegiatan ini insiatif slankers dan penggalangan dananya sendiri. Tentu sebuah kegiatan mulia," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Selain menanam 1.000 pohon, slankers juga menempatkan tempat sampah di area perkemahan Tretes Green Mountain sepanjang tiga kilometer.

Gus Ipul menjelaskan, kondisi hutan di Jawa Timur saat ini sekitar 56 ribu hektare mengalami kerusakan dan memerlukan perhatian.

Karena itulah, kata dia, kegiatan penanaman pohon di hutan merupakan langkah tepat, terlebih hasilnya akan dirasakan oleh generasi akan datang.

Tretes, lanjut dia, merupakan daerah yang perlu dijaga karena merupakan daerah resapan untuk wilayah Surabaya, Gresik dan sekitarnya.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Slankers yang telah memilih daerah ini sebagai daerah kepeduliannya terhadap lingkungan," katanya.

Sementara itu, disinggung permasalahan Gunung Bromo yang sedang meningkat aktivitasnya, mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu berpesan agar pendaki waspada dan disiplin mengikuti aturan berlaku.

"Saya menerima informasi dari BMKG sedang terjadi peningkatan aktivitas di Gunung Bromo. Para pendaki jangan asal naik dan harus sesuai aturan, dan yang terpenting memahami jalur evakuasi," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015