London (ANTARA News) - Perdana Menteri David Cameron, Sabtu, mengatakan Inggris akan meninjau rencana keamanan setelah serangan di Paris, yang menewaskan sedikit-dikitnya 129 orang, menjadi peringatan bahwa Inggris menghadapi "ancaman sama".

"Atas serangan tadi malam, kami tentu saja akan meninjau rencana kami dan memastikan mendapat pelajaran sesuai," kata Cameron setelah sidang darurat kabinet di Downing Street.

"Jelas bahwa ancaman dari IS berkembang. Serangan tadi malam menunjukkan tingkat baru dari perencanaan dan penggalangan serta napsu lebih besar untuk serangan dengan korban besar," kata dia.

"Kami di Inggris menghadapi ancaman sama," kata Cameron.

Ia juga memperingatkan bahwa Inggris harus memperkirakan jumlah korban di Paris terhadap warga Inggris.

Cameron mengutuk para penyerang sebagai pembunuh brutal dan tak berperasaan", serta mengatakan," kami akan melipatgandakan upaya dalam menghapus ideologi yang beracun dan ekstrimis ini."

Inggris pernah menghadapi kontra-teror terbesar yang ada pada Juni, melibatkan seribu anggota polisi, pasukan khusus, ambulans dan pemadam kebakaran dalam simulasi serangan teroris.

Pelatihan itu diadakan tak lama setelah pembunuhan di resor Tunisia Sousse pada 26 Juni yang menewaskan 38 orang, 30 di antaranya adalah warga Inggris.

Selain itu, teror juga muncul menjelang peringatan ulang tahun ke-10, 7 Juli 2005, dan menyerang sistem transportasi London, yakni ketika empat pembom bunuh diri menewaskan 52 orang. Demikian laporan AFP.

(Uu.M053/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015