Hong Kong (ANTARA News) - Harga saham di berbagai bursa saham Asia anjlok di tengah terpangkasnya mata uang Eropa euro pada perdagangan hari pertama setelah serangan teror di Paris yang sedikitnya menewaskan 129 orang.

Teror di Paris itu membangkitkan kekhawatiran terhadap keamanan Eropa dan dampaknya terhadap perekonomian zona euro yang memang sedang sakit, selain juga membangkitkan ketidakmenentuan di pasar.

"Tak diragukan lagi serangan di Paris itu akan turut menyumbang kekalutan investor untuk jangka pendek," kata Shane Oliver dari AMP Capital Investors seperti dikutip AFP.

Pada awal perdagangan di Hong Kong indeks saham gabungan terpangkas 1,2 persen, sedangkan indeks Tokyo tergelincir satu persen, dan indeks Sydney 0,9 persen.

Yang juga turut menekan harga saham di Jepang adalah data ekonomi Jepang yang melemah menuju resesi untuk kedua kali dalam tiga tahun terakhir.

Sementara itu, harga minyak naik di Asia setelah investor khawatir meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang menjadi penghasil minyak utama dunia menyusul bombardemen Prancis ke sasaran-sasaran ISIS di ibu kotanya di Raqa, Suriah.

Minyak patokan AS West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 27 sen menjadi 41,01 dolar AS per barel, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Januari naik 50 sen menjadi 44,97 dolar AS per barel.

"Dengan mulainya Prancis meningkatkan langkah (militer)-nya di kawasan terdampak, maka harga sepanjang pekan ini terdorong naik," kata Daniel Ang dari Phillip Futures, Singapura.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015