Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 650 atlet arung jeram dari 24 negara mengikuti Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015 di Sungai Citarik Desa Cijambe Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 29 November hingga 8 Desember 2015.

Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, akan menjadi tuan rumah perlombaan dengan kategori R6 yaitu enam atlet dalam satu perahu.

Ketegori R6 itu akan dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas master untuk peserta berusia lebih dari 40 tahun, kelas terbuka untuk semua umur, kelas remaja untuk usia di bawah 19 tahun, dan kelas junior untuk peserta berusia di bawah 23 tahun.

"Kejuaraan Dunia Arung Jeram ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi juara. Perlombaan itu juga menjadi ajang terbaik mengenalkan wisata olahraga air Indonesia ke seluruh dunia," kata Direktur Lomba Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015 Amalia Yunita.

Indonesia, lanjut Amalia, akan menurunkan 49 atlet arung jeram yang terbagi dalam tujuh regu pada semua kategori kelas kecuali kelas master putri.

"Kami melombakan empat nomor yaitu sprint atau adu cepat sepanjang 300 meter, adu cepat satu-lawan-satu regu dengan sistem gugur, down river atau adu cepat sepanjang 8-12 kilometer, dan nomor slalom," kata Amalia.

Amalia mengatakan ketinggian permukaan air Sungai Citarik sudah mencapai 80 sentimeter sebagai syarat perlombaan menyusul hujan yang terjadi pada awal November 2015.

Kapten Tim Nasional Senior Indonesia Abu Hanifah mengatakan tim Indonesia tidak dapat gegabah dalam perlombaan meskipun menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2015.

"Kami siap menghadapi lawan manapun. Tapi, jangan bebani kami dengan target meskipun kami sudah punya keuntungan dengan mengenal karakter Sungai Citarik," kata Abu Hanifah. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015