Untuk bangkai Kapal Tanto Hari yang sebelumnya mengalami kecelakaan dan tenggelam di lokasi tersebut saat ini sedang dalam proses pengangkatan."
Surabaya (ANTARA News) - General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak Eko Harijadi Budijanto menegaskan keberadaan bangkai kapal motor (KM) Wihan Sejahtera yang tenggelam dekat Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur tidak menganggu alur pelayaran setempat.

"Kondisi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) aman untuk keluar masuk kapal, karena PT Pelindo III telah melakukan pendalaman alur sampai dengan -13 "Low Water Spring" (LWS)," kata Eko Harijadi di Surabaya, Selasa.

Selain itu, Pelindo III juga telah melakukan pelebaran APBS sampai dengan 150 meter, sehingga kecil kemungkinan keberadaan bangkai KM Wihan Sejahtera menabrak kapal yang sedang berjalan.

Ia menjelaskan, berdasarkan data "Vessel Traffic Control" dan keterangan dari petugas pandu PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, KM Wihan Sejahtera telah miring sejak di depan Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), dan keberadaannya jauh dari Bangkai Kapal Tanto Hari yang sebelumnya juga mengalami kecelakaan dan tenggelam di lokasi tersebut.

"Untuk bangkai Kapal Tanto Hari yang sebelumnya mengalami kecelakaan dan tenggelam di lokasi tersebut saat ini sedang dalam proses pengangkatan," katanya.

Sebelumnya, Pelindo III membantu secara penuh evakuasi korban tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, Senin (16/11) dengan mengerahkan 12 kapal, yang terdiri 10 kapal tunda dan 2 kapal pandu.

"Kami kerahkan armada kami untuk membantu proses evakuasi agar dapat berjalan cepat dan lancar," kata Eko dalam keterangan persnya di Surabaya.

KM Wihan Sejahtera rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende (NTT) dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Tanjung Perak, setelah bertolak dari Terminal Jamrud, Tanjung Perak pukul 08.00 WIB.

Kapal jenis "Roll On-Roll Off" (RO-RO) yang dioperasikan PT Trimitra Samudra itu memiliki panjang dan lebar masing-masing 120.6 meter dan 23.12 meter, dengan berat kapal 9.786 GRT.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015