Surabaya (ANTARA News) - Seorang peserta pendidikan dan latihan (Diklat) Pembinaan Mental dan Fisik (Bintalsik) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di lapangan Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) TNI AL, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meninggal dunia ketika mengikuti proses itu.

"Seorang siswa diklat bernama Dyah Umiyarti Punamaningrum (41) meninggal sebelum mengikuti latihan fisik baris-berbaris dan setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Grati," kata Pasi Intel Kolatmar TNI AL Grati, Letkol (Mar) Purnomo, ketika dikonfirmasi Antara dari Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan dugaan sementara untuk penyebab kematian korban adalah karena menderita penyakit sesak napas. Korban menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan di UGD Puskesmas Grati.

"Pukul 07.00 WIB, kami melaksanakan apel pagi, kemudian latihan baris-berbaris, namun beliau izin keluar barisan untuk berteduh di bawah pohon karena merasa pusing, kemudian beliau ditangani oleh anggota kesehatan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan dibawa PB PLP untuk ditangani lebih lanjut," katanya.

Selanjutnya, pukul 08.25 WIB, korban dievakuasi dengan ambulans ke Puskesmas Grati dan sampai di puskesmas itu pada pukul 08.33 WIB dengan ditangani oleh dokter di UGD setempat, namun nahas pada pukul 09.30 WIB, dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

"Saat itu, ia (korban) minta izin keluar barisan setelah proses latihan berjalan 10 menit, karena alasan kepala pusing, namun setelah dibawa ke puskesmas dan ditangani oleh dokter pada pukul 09.45 WIB dinyatakan meninggal, lalu jenazah almarhumah dibawa ke RSUD Sudarsono Pasuruan untuk dilakukan visum," paparnya.

Menurut dia, sebelum meninggal korban masih dalam kondisi sadar. Bahkan sebelum dirawat, ia juga minta diantar ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah dilakukan perawatan tim medis, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 09.45 WIB.

"Program Diklat Bintalsik ini merupakan kerja sama Kemenhub dengan TNI AL yang diselenggarakan sejak 15 November. Selain materi teori di kelas, pada program ini juga diajarkan ketahanan fisik, seperti baris-berbaris," tandasnya.

Dari Pasuruan, jenazah korban juga sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, untuk keperluan autopsi, namun pihak keluarga memilih korban langsung dibawa ke rumah duka di Kendal, Jawa Tengah.

Sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah korban dibawa pulang dengan menggunakan ambulans dari RS Bhayangkara Polda Jatim menuju Kendal. Tidak ada keterangan dari pihak keluarga maupun pihak Polda Jatim.

"Kami mohon maaf, karena tidak bisa memberikan keterangan. Mohon pahami, kami dalam kondisi duka," kata petugas Kemenhub yang ikut mengawal jenazah korban ke Surabaya, Sri Sukesih.

(KR-IDS/E011)

Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya Arishandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015