Pangkalpinang (ANTARA News) - Tim bola basket putri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kekecewaannya karena kurang diperhatikan KONI setempat.

"Kami merasa cabang olahraga basket ini dianaktirikan dan tidak mendapat perhatian yang sama dengan cabang lain," ujar pembina tim bola basket putri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tri Vena Lie di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, kekalahan tim putri Babel dan menjadi juru kunci di grupnya dipicu berbagai faktor, salah satunya akibat minimnya waktu latihan dan kurangnya perhatian KONI Babel kepada cabang olahraga tersebut.

"Kekalahan ini yang menjadi salah satu penyebabnya yakni karena kurangnya waktu latihan, dimana kalau tim lain latihan bisa satu tahun sedangkan kami hanya dua bulan lebih," jelasnya.

Ia menyebutkan, selama ini semua keluhan tim bola basket putri Babel tidak pernah didengarkan oleh KONI termasuk apa yang menjadi kebutuhan atlet.

"Kami harap ke depannya KONI bisa lebih memerhatikan atlet basket, terutama jangan sampai ditelantarkan latihannya. Selama ini keluhan kami tidak pernah didengarkan," ujarnya.

Tri Vena Lie mengaku yakin cabang bola basket akan mampu bersaing dengan provinsi lain di Sumatera jika mendapatkan perhatian yang sama seperti yang didapat cabang lain.

"Setidaknya KONI harus bisa berlaku adil, karena kita sebagai tuan rumah harus bisa menunjukkan bahwa kita memiliki atlet yang bisa diandalkan, tentunya hal ini harus dengan persiapan yang matang pula," ujarnya.

Tim bola basket putri Babel gagal melangkah ke semi final setelah kalah telak dari tiga pertandingan penyisihan. Mereka kalah telak 47-87 dari Sumatera Selatan, menyerah dari Riau 48-67, dan kembali mengalami kekalahan memalukan dari Sumatera Barat dengan skor sangat mencolok, 28-84.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015