Manila (ANTARA News) - Militer Filipina mengaku tengah menyelidiki laporan intelijen yang kredibel bahwa sekelompok kecil militan terkait Alqaeda, kelompok Abu Sayyaf, telah memenggal seorang pengusaha Malaysia yang ditawan sejak Mei lalu di Pulau Jolo, Filipina selatan.

Abu Sayyaf diyakini telah membunuh sanderanya itu di kota Indanan, Selasa, kata Brigadir Jenderal Alan Arrojado, panglima daerah komando Pulau Jolo.

"Ada laporan yang kredibel bahwa Abu Sayyaf telah melakukan eksekusi," kata Arrojado kepada wartawan di Manila seraya mengatakan pasukan keamanan telah dikirimkan ke lokasi itu untuk mencari jenazah.

Pulau Jolo adalah basis Abu Sayyaf, kelompok yang terkenal suka meledakkan bom, menculik dan memenggal. Mereka kerap meminta tebusan untuk sandera yang ditawan.

Kepala kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar berkata lewat Twitter bahwa dia tengah menunggu konfirmasi mengenai pemenggalan itu dari mitranya di Filipina. Pihak berwenang Malaysia sebelumnya mengidentifikasi sandera itu sebagai Bernard Then Ted Fen.

Dia dan seorang perempuan Malaysia diculik Mei lalu dari sebuah restoran masakan cina di sebuah kota di negara bagian Sabah, Malaysia, di Kalimantan, untuk kemudian dibawa ke Jolo.

Pekan lalu, Abu Sayyaf membebaskan wanita itu setelah menerima tebusan untuk pembebasannya.

Arrojado mengatakan laporan intelijen belum lama ini menyebutkan Abu Sayyaf berencana memenggal kepala si pria jika uang tebusan tidak dibayarkan.

September silam, Abu Sayyaf menculik dua warga Kanada, seorang Norwegia dan seorang Filipina dari sebuah resort pantai di Filipina selatan.

Mereka meminta uang tebusan 1 miliar peso (21,21 juta dolar AS) untuk setiap pembebasan para sandera, demikian Reuters.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015