Kita tidak boleh mengabaikan apa pun. Masih ada risiko dari senjata kimia atau biologi
Paris (ANTARA News) - Abdelhamid Abaaoud, militan ISIS tersangka dalang utama serangan teror di Paris mati dalam penyergapan besar-besaran Rabu kemarin, kata para penuntut.

Sementara itu parlemen Prancis bersumpah untuk memperpanjang keadaan darurat setelah pembantaian besar Jumat pekan lalu itu.

Abdelhamid Abaaoud dibunuh Rabu kemarin dalam serangan unit elite polisi di sebuah apartemen di pinggiran utara Paris yang menewaskan dua orang.

Analisis sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi jenazah warga Belgia itu yang ditemukan di antara reruntuhan gedung yang hancur setelah polisi menghujankan tembakan dan granat ke arah para militan dalam penggerebakan selama tujuh jam.

"Abdelhamid Abaaoud baru saja teridentifikasi terbunuh selama penyergapan itu," umum kantor kejaksaan Paris seperti dikutip AFP.

Perdana Menteri Manuel Valls menyambut berita kematian salah seorang dalang serangan teror di Paris itu.

Jaksa Francois Molins menyatakan penyergapan di Saint-Denis telah menghentikan "sebuah tim baru teroris" yang siap melancarkan serangan teror lainnya di Paris yang masih berduka untuk 129 korban tewas serangan pekan silam itu.

Paling sedikit dua jenazah ditemukan setelah baku tembak sengit kemarin, termasuk apa yang diyakini seorang wanita yang meledakkan rompi bom bunuh diri yang dikenakannya.

Valls memperingatkan bahwa bahaya masih mengancam Prancis di tengah parlemen yang melakukan pemungutan suara untuk memperluas paket langkah keamanan luar biasa selama tiga bulan.

"Kita tidak boleh mengabaikan apa pun. Masih ada risiko dari senjata kimia atau biologi," kata Valls.

Dia menyeru mitra-mitra Uni Eropa Prancis untuk segera mengadopsi langkah-langkah berbagi informasi penumpang pesawat udara.

Keputusan DPR Kamis ini mengartikan bahwa keadaan darurat akan diterapkan selama tiga bulan mulai 26 November.

Langkah-langkah darurat itu termasuk mengizinkan polisi untuk menenteng senjata saat tidak bertugas dan menggunakannya ketika ada serangan namun harus menggunakan lencana polisi untuk menghindari kebingungan, begitu bunyi isi UU baru yang terlihat oleh AFP.

Para anggota parlemen Prancis juga mengundangkan ketentuan yang membolehkan pemerintah memblokir situs-situs dan media sosial dalam keadaan darurat.

Paling sedikit 129 orang tewas dalam serangan bersenjata dan bom bunuh diri yang menyasar sebuah gedung konser, bar-bar, restoran-restoran, dan Stadiona Stade de France, sehingga menjadi serangan teror paling mematikan di Eropa sejak bom Madrid 2004.

Kurang dari seminggu kemudian, delapan tersangka pelaku teror ditahan dalam penyergapan besar-besaran di Saint-Denis yang menewaskan dalang serangan teror Paris Abdelhamid Abaaoud, namun tersangka kunci satunya lagi, Salah Abdeslam, masih bebas berkeliaran.

Abdeslam diyakini sebagai satu-satunya anggota geng penyerang Paris yang masih hidup. Saudaranya yang pelaku bom bunuh diri, Brahim Abdeslam, telah meledakkan diri di sebuah kafe namun tidak membunuh siapa pun kecuali dirinya sendiri, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015