Bukan pose-nya yang penting, tapi, kebahagiaan."
Jakarta (ANTARA News) - Arif Sentosa meminta beberapa orang yang belum pernah latihan yoga untuk berpose sujud, seperti sedang sembahyang, untuk merasakan sejenak bagaimana latihan olah tubuh asal India itu.

"Terlalu banyak duduk ini," katanya sambil membetulkan posisi murid dadakan di temu media Namaste Festival itu.

Ada yang berbeda dari pose itu setelah instruktur yoga asal Jakarta tersebut membenarkan pose tersebut, rasa panas menjalar di pinggang dan darah terasa mengalir menuju kepala.

"Seperti itu lah yoga,"kata dia.

Laki-laki yang sudah 21 tahun berlatih yoga ini menjelaskan pose tersebut tak hanya mengalirkan darah dan melatih sistem limfatik, namun ada prana, energi di dalam tubuh, yang juga mengalir ke kepala.

Energi dalam prana berbeda dengan energi yang dihasilkan oleh karbohidrat. Prana merupakan energi halus yang berasal dari mental dan pikiran.

"Dengan prana, kau merasa hidup."

Yoga membaurkan teknik pernapasan, olah tubuh dan meditasi, Arif menyebutnya gabungan latihan badan, emosi dan mental.

Secara teknis, ada enam gerakan dasar dalam yoga, yaitu front bend (lekuk bagian depan tubuh), back bend (lekuk belakang), side bend (lekuk samping), lengthening (memperpanjang tubuh, melawan gravitasi), twist (memutar) dan inversion (membalikkan badan).

Pose yang ada dalam yoga merupakan pengembangan dari enam gerakan dasar tersebut.

Banyak orang yang berlatih yoga untuk melepaskan stres dari kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan.

Emosi seperti stres, lanjut Arif, berasal dari hormon kortisol, lalu disalurkan melalui pose yoga.

Untuk mengatasi stres, biasanya menggunakan pose untuk melatih ginjal, kelenjar adrenal penghasil kortisol terletak di organ tersebut.

Gerakan lengthening pun memperpanjang napas sehingga otot menjadi lebih rileks.

Latihan mental dalam yoga umumnya berupa latihan memperkuat konsentrasi.

"Misalnya, untuk berdiri dengan satu kaki, tidak bisa sambil ngobrol," kata Arif yang mulai berlatih yoga saat usia 35 ini.

Latihan yoga secara rutin dapat membuat prana terus mengalir dengan kencang. Energi tersebut lah yang membuat seseorang mengenal dirinya sendiri.

Ketika mencari dirinya sendiri itu, seseorang dapat menemukan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta dan pada akhirnya pasrah.

Identitas diri yang dicari dalam yoga menurut Arif bukan soal penampilan fisik, namun apa yang ada di dalam jiwa.

"Yoga itu tentang pengalaman," kata dia.

Menemukan guru yoga yang "nyambung" secara emosi, menurut dia dapat memakan waktu hingga bertahun-tahun.

Latihan yoga
Yoga sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menemukan kedamaian yang dicari.

"Bukan pose-nya yang penting, tapi, kebahagiaan," kata dia.

Sejumlah penelitian menyebutkan olahraga dapat menghasilkan hormon endorfin, yang sering disebut hormon bahagia.

Menurut Arif, dengan denyut kehidupan kota besar seperti di Jakarta, satu jam sehari berlatih yoga sudah cukup.

Pemula yang ingin berlatih yoga disarankan didampingi instruktur, khususnya bagi mereka yang tidak yakin dapat memahami pose yang benar.

Tetapi, menurut dia, bila yakin dapat mengikuti instruksi melalui video, tidak masalah bila ingin latihan sendiri.

Instruktur yang disarankan bagi pemula adalah pengajar yang bertipe lemah-lembut dalam mengajar yoga dasar.

"Bila sudah menguasai dasar, bisa cari guru lain yang lebih menantang," kata dia.

Oleh Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015