Bamako (ANTARA News) - Sekelompok orang  menyerang hotel mewah penuh tamu asing di ibu kota Mali, Bamako pada Jumat pagi dan menyandera 170 orang, kata sejumlah pihak setempat.

Serangan itu terjadi di hotel Radisson Blu di dekat sejumlah kantor kementerian dan kedutaan.

Jatidiri kelompok bersenjata penyerang hotel Radisson Blu itu belum diketahui.

Sumber keamanan menerangkan bahwa pelaku serangan itu berjumlah sekitar 10 orang.

Keterangan itu berbeda dengan pernyataan perusahaan pemilik hotel, Redizor Group, yang mengaku hanya melihat dua orang penyerang.

"Menurut informasi kami, dua orang kini telah menahan 140 orang tamu dan 30 karyawan," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan tertulis yang dikutip oleh BBC.

Seorang anggota keamanan senior hotel juga menambahkan bahwa dua orang dari pihaknya terluka saat serangan itu dimulai pada pukul 7.00 waktu setempat.

Kantor berita Xinhua menuliskan, sejumlah wisatawan Tiongkok terjebak di dalam hotel tersebut.

Di sisi lain, sejumlah saksi mengaku melihat pihak kepolisian tengah mengepung hotel dan memblokade jalan-jalan di sekitar.

Serangan tersebut juga diketahui oleh Kedutaan Amerika Serikat setempat yang dalam akun Twitternya menuliskan bahwa mereka "sadar ada serangan di Hotel Radisson" dan menginstruksikan para warga untuk tetap di dalam rumah.

Pada Maret, sekelompok teroris mengaku bertanggung-jawab atas kematian lima orang akibat serangan di restoran Bamako yang sangat terkenal di antara wisatawan asing.

(UU.G005/B/G005/B/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015