Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Adian Napitupulu mengkritisi Menteri ESDM Sudirman Said dan Ketua DPR RI Setya Novanto terkait PT Freeport.

"Kita sebenarnya tidak suka cara Sudirman Said menyelesaikan dengan cara kegaduhan seperti ini. Di sisi lain (jika benar) yang dilakukan pimpinan DPR, bagi saya di luar batas, seperti too much (berlebihan)," ujar Adian Napitupulu dalam konferensi pers bersama anggota DPR RI dari lintas fraksi di DPR RI, Jumat.

Adian mengatakan dirinya bersama sejumlah anggota lintas fraksi di DPR RI enggan berpihak dalam kasus tersebut.

"Kami enggan berpihak. Tetapi saya dan teman-teman lelah dengan perilaku pimpinan DPR RI yang sepertinya selalu menjadi persoalan bangsa," kata Adian.

Adian mengatakan Ketua DPR menjadi pemberitaan ketika menghadiri kampanye pebisnis AS Donald Trump di Amerika Serikat.

Kemudian Ketua DPR menjadi pemberitaan dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam renegosiasi kontrak PT Freeport, lalu soal surat terhadap PT Pertamina.

"Sebelumnya dalam kasus (pencurian emas) yang menjadi ranah Komisi VII di Pongkor, Ketua DPR turun tangan. Begitu juga dengan kasus Victoria Sekuritas yang menjadi ranah Komisi III," kata Adian.

Adian berharap Mahkamah Kehormatan Dewan bisa memproses kasus Ketua DPR RI hingga tuntas agar persoalan menjadi jelas.

Dalam konferensi pers itu hadir antara lain, anggota Fraksi Nasdem Taufiqulhadi, anggota Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir, dan anggota Fraksi PKB Arvin Hakim Toha.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015