Dari situ akan tumbuh atlet-atlet yang potensial."
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Pananah Seluruh Indonesia (Perpani) mengapresiasi Program Indonesia Memanah yang merupakan salah satu upaya untuk memasyarakan olahraga memanah dari usai dini yang digelar oleh Indonesia Archery School Program (INASP).

"Inisiatif mereka masuk ke sekolah-sekolah dasar, akan membantu kami untuk mengenalkan panahan dari usia sekolah. Dengan dasar yang bagus, peluang mendapatkan atlet panahan berkualitas juga semakin besar," kata Sekretaris Jenderal Perpani Alman Hudri pada keterangan pers di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, olahraga memanah merupakan salah satu andalan Indonesia pada kejuaraan internasional mulai SEA Games hingga Olimpiade.

Program Indonesia Memanah diharapkannya mampu meneruskan program regenerasi yang terus dilakukan oleh induk organisasi panahan Indonesia itu.

Program Indonesia Memanah digelar di Taman Budaya Sentul City, Bogor, Jawa Barat akan berakhir Minggu (22/11). Pada kejuaraan yang diikuti perwakilan dari 16 provinsi ini juga akan ditentukan pemanah muda terbaik baik dari sektor putra maupun putri.

"Ada sekitar 1.200 pemanah yang terlibat pada kegiatan ini. Yang jelas tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memasyarakatkan olahraga panahan," kata inisiator program Indonesia Memanah, Defrizal.

Menurut dia, munculnya ide untuk menggelar program Indonesia Memanah ini adalah seiring dengan minimnya jumlah atlet yang ada saat ini, padahal prestasi dikancah internasional bagi atlet Indonesia pantas untuk dibanggakan.

Sementara itu, Staf Khusus Menpora Bidang Olahraga, M. Khusen Yusuf, mengatakan program memasyarakat olahraga seharusnya tidak hanya dilakukan oleh cabang panahan. Idealnya semua cabang olahraga memiliki gerakan seperti Indonesia Memanah.

"Dari situ akan tumbuh atlet-atlet yang potensial. Kami mendukung cabang olahraga yang terus melakukan perbaikan sistem pembinaan maupu perekrutan atlet muda potensial," ucapnya.

Menurut dia, prestasi cabang olahraga termasuk panahan akan berada pada level maksimal jika dibarengi dengan proses pembudayaa dan pembibitan yang masif.

Selama ini pembibitan yang masif baru berjalan pada sepak bola dengan ditandai dengan banyaknya sekolah sepak bola.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015