Palembang (ANTARA News) - Hitung mundur Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, terbilang cukup istimewa karena ditandai dengan pelepasan balon dan lampion yang jumlahnya serba seribu.

Hitung mundur seribu hari sebelum ajang empat tahunan ini digelar, Indonesia, khususnya Palembang dan Jakarta, dituntut segera bersiap diri karena waktu tidak lama lagi.

Bagi Palembang yang baru saja menjadi tuan rumah SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013, ASEAN University Games 2014 hingga beberapa kejuaraan internasional seperti dayung, seribu hari adalah tantangan untuk segera menyiapkan lokasi pertandingan dan pendukungnya.

"Faktanya sudah jelas. Palembang memiliki kompleks kelas dunia yaitu Jakabaring Sport City. 80 persen lokasi pertandingan sudah siap untuk digunakan," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin di sela hitung mundur Asian Games 2018 di Palembang Sports and Convention Center.

Dengan persiapan yang dilakukan, Alex akan terus berjuang menambah cabang olah raga yang dipertandingkan di Palembang. Saat ini, mayoritas cabang olah raga dipertandingkan di Jakarta.

Palembang juga terus membangun sarana pendukung, termasuk wisma atlet yang diperkirakan tuntas akhir Desember nanti. Bandara akan dilebarkan, selain membangun jembatan dan MRT.

"Seharusnya sebutannya adalah 'Asian Games 2018 Palembang dan Jakarta', bukan 'Jakarta dan Palembang' karena kami lebih siap. Makanya kita harus memompa semangat untuk kesuksesan kejuaraan ini," kata Alex.

Hitung mundur seribu hari Asian Games 2018 juga dihadiri pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin Wakil Ketua Muddai Madang, sedangkan KONI Pusat diwakili Suwarno.

Sebelum pelepasan seribu balon dan lampion, digelar pula karnaval budaya baik dari unsur instansi pemerintah maupun swasta, selain juga masyarakat Palembang pada umumnya. Karnawal finis di beberapa titik, termasuk di Benteng Kuto Besak.

Wakil Ketua Umum KOI Muddai Maddang menyebut hitung mundur Asian Games 2018 mengingatkan Indonesia bahwa pelaksanaan event ini sudah tidak lama lagi. Untuk itu dibutuhkan kerja keras dalam mempersiapkannya.

"Seribu hari bukan waktu panjang lagi. Ini kerja berat dan kita harus serius. Kita butuh promosi dengan menggelar acara seperti ini dan juga memasang baliho. Soalnya seribu hari masuk waktu yang krusial," kata Muddai.

Dia menyatakan KOI harus terus memantau persiapan baik oleh Palembang maupun Jakarta.

Dia menekankan bahwa proses persiapan harus mulai dilakukan dan paling akhir harus dimulai pada Mei 2016. Jika tidak dijalankan maka akan dievaluasi.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015