Jakarta (ANTARA News) - Iwan Fals menyanyikan syair karya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Abraham Samad dan Bambang Widjojanto pada konser akbarnya "Untukmu Indonesia" di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (21/11) malam.

Syair milik Samad berjudul "Kalau Takut Jangan" dinyanyikan Iwan sambil memainkan gitar. Sementara syair ciptaan Bambang dibawakan Iwan bersama band pengiring dengan irama yang lebih meriah. Kedua syair tersebut bertemakan tentang korupsi.

"Waktu itu saya datang ke KPK ingin tahu persoalan yang terjadi. Saya kesal sama korupsi tetapi saya enggak ngerti persoalan korupsi. Makanya saya minta buatkan syair (pada Samad dan Bambang)," kata Iwan Fals.

"Dua hari lalu dapat telepon dari Abraham Samad. Dia memenuhi janjinya membuatkan syair. Tadinya mau saya bacakan saja syairnya, tetapi jadinya saya bikin lagu," lanjutnya.

Iwan lantas mencari apakah Samad menonton konsernya atau tidak. Ternyata, diantara para penonton terdapat Bambang Widjojanto dan keluarga. Penonton langsung memberi tepuk tangan. Iwan pun tampak terkejut.

"Terimakasih Mas Bambang sudah datang. Topi kita sama," ujar Iwan.

Iwan lalu menyanyikan lagu karya Samad.

"Negeri memanggil bukan untuk jabatan. Negeri memanggil bukan untuk harta. Negeri memanggil bukan untuk dikenal. Negeri memanggilmu untuk dikenang," demikian penggalan liriknya.

Selanjutnya, ia membawakan syair karya Bambang yang berjudul "Lawan Korupsi". Meski masih asing dengan lagu baru yang dinyanyikan Iwan, penonton ikut larut dengan lagu yang berirama cepat itu.

"Terimakasih mas Bambang dan keluarga. Semoga tetap sehat dan cepat selesai masalahnya. Saya sempat nyanyikan lagu ini di jambore OI (Orang Indonesia)," ujar Iwan setelah menyanyikan lagu karya Bambang.

Kemudian, Iwan menutup konser "Untukmu Indonesia" yang berlangsung selama tiga jam itu dengan lagu baru yang berjudul sama, "Untukmu Indonesia".

Sepanjang konser, Iwan membawakan sekitar 22 lagu dan didampingi berbagai musisi termasuk grup Neo dan Iwa K yang menggubah lagu "Bento" dan "Bongkar" menjadi nge-rap.

"Terimakasih sudah datang. Sudah beli tiket Rp1 juta. Ini cita-cita saya waktu masih tinggal di Condet tahun 1980-an," kata Iwan.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015