Jakarta (ANTARA News) - Kebijakan bebas visa--yang diberlakukan pemerintah Indonesia untuk 30 negara--disambut baik oleh Jepang ketika sedikitnya 1.100 delegasi dari negera itu mengunjungi Indonesia pada November ini.

Kunjungan delegasi Jepang yang terdiri dari berbagai kalangan itu sebagai wujud terima kasih kepada pemerintah Indonesia serta melihat peluang untuk lebih meningkatkan nilai tambah dalam pertukaran antarmasyarakat kedua negara.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu, Ketua Umum Perhimpunan Persahabat Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel menjelaskan, kunjungan delegasi tersebut merupakan inisiatif Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia yang juga merupakan Ketua General Council, Liberal Democratic Party (LDP) Jepang, Yang Mulia Bapak Toshihiro Nikai.

“Masyarakat Jepang ingin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI (Joko Widodo) atas kebijakannya yang mempermudah kedua negara untuk lebih meningkatkan hubungan persahabat dan peluang diberbagai bidang,” kata dia.

Rachmat mengatakan, PPIJ yang selama ini menjembatani hubungan kedua negara, juga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan kemudahan bagi orang asing (termasuk Jepang) yang ingin berkunjung ke Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia pada tanggal 9 juni 2015 yang lalu, melalui Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan.

Merespon kebijakan tersebut, Pemerintah Jepang telah berkomitmen meningkatkan kunjungan wisatawan asal negara tersebut ke Indonesia hingga 2 kali lipat.

Dari data yang diperoleh PPIJ, terungkap bahwa dewasa ini kunjungan wisatawan asal Jepang ke Indonesia baru mencapai hampir 500 ribu orang per tahun, kalah dibanding kunjungan ke Singapura yang mencapai satu juta orang per tahun. Sebaliknya kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang baru sekitar 140 ribu orang per tahun.

Dikatakan, rombongan dipimpin langsung oleh Mr. Toshihiro Nikai, Anggota Liga Parlemen dan Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia, dengan membawa 1.100 orang anggota delegasi yang terdiri dari kalangan pemerintah, politisi/parlemen, dunia usaha dan wisatawan. Menurut rencana, akan turut serta dalam rombongan tersebut di antaranya Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Mr. Motoo Hayashi.

“Masyarakat Jepang melihat kebijakan pemerintah ini merupakan peluang yang perlu direspons dan ditindalanjuti dalam rangka mempererat persahabat dan hubungan kerja sama diberbagai bidang, terutama ekonomi,” kata Rachmat.

Sebab itu, tidak hanya wisatawan yang berkunjung, tetapi juga dari kalangan dunia usaha, pemerintah, bahkan orang-orang pemerintah daerah Jepang juga turut hadir dalam delegasi ini.

Menurut Rachmat, Indonesia dan Jepang memiliki ikatan benang merah yang cukup kuat, sehingga kini terdapat hubungan yang sangat erat di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, budaya dan juga hubungan antara masyarakat (people-to-people contact), yang dibangun dengan semangat dari hati ke hati di antara kedua bangsa.

Pada 2015 ini, akan diperingati 57 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang. Meskipun demikian, sejarah mencatat bahwa sesungguhnya jauh sebelum itu hubungan kedua bangsa sudah berlangsung lama, dimulai pada sekitar awal abad ke XVII orang Jepang diketahui sudah pernah singgah ke Indonesia untuk berdagang.

Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”, sangat penting untuk saling mengenal satu sama lain untuk bisa menjalin persahabatan. Dalam konteks hubungan Indonesia dan Jepang, untuk dapat mengembangkan persahabatan antara kedua bangsa, orang Jepang perlu lebih mengenal Indonesia, dan sebaliknya.

Kunjungan rombongan yang dikemas dalam Japan-Indonesia Cultural, Economic and Tourism Mission tersebut diharapkan bisa memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, serta meningkatkan people to people contact di antara kedua bangsa.

Selama di Indonesia mereka akan mengadakan kegiatan-kegiatan antara lain menghadiri Symposium Perluasan Pertukaran Wisatawan, Travel Fair, Seminar Promosi Kerjasama Ekonomi, Konferensi Mitigasi Bencana, Dialog antar Parlemen dan berbagai kegiatan persahabatan.

Puncak acara dari kunjungan rombongan ini adalah “Jamuan Makan Malam Persahabatan Indonesia-Jepang”, yang akan digelar pada Senin (23/11) bertempat di Ballroom, Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan menghadiri perhelatan tersebut.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015