Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah sebesar 20,26 poin di tengah minimnya sentimen positif yang dapat menggerakan pasar saham.

IHSG BEI ditutup melemah 20,26 poin atau 0,44 persen menjadi 4.541,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,90 poin (0,88 persen) menjadi 780,54.

"Minimnya sentimen positif di pasar saham menjadi salah satu faktor indeks BEI melemah, pelaku pasar terlihat berhati-hati sehingga memicu adanya aksi ambil untung menyusul telah meningkatnya IHSG dalam beberapa hari terakhir," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham asing yang mencatatkan aksi lepas menambah sentimen negatif. Dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp26,67 miliar pada Senin (23/11) ini.

Kendati demikian, ia menambahkan bahwa adanya potensi fenomena window dressing menjelang penutupan akhir tahun ini masih membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak menguat.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG berjalan dalam kisaran area konsolidasi, potensi untuk kembali menguat masih terbuka menjelang akan dirilisnya data ekonomi Indonesia pada awal Desember mendatang.

"Pekan depan akan dirilis data perekonomian Indonesia yang disinyalir masih dalam kondisi stabil, dan tentunya faktor itu akan menopang IHSG ke depannya," katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 182.455 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,61 miliar lembar saham senilai Rp2,86 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 106 saham, turun 153 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 106 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 88,82 poin (0,39 persen) menjadi 22.665,90, indeks KOSPI naik 13,84 poin (0,70 persen) ke level 2.003,70, dan Straits Times melemah 14,42 poin (0,49 persen) ke posisi 2.903,49.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015