Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah sebesar 5,36 poin seiring dengan bursa saham di eksternal yang berada dalam area negatif.

IHSG BEI dibuka melemah 5,36 poin atau 0,12 persen menjadi 4.535,70. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,44 poin (0,18 persen) menjadi 779,10.

"Kurang atraktifnya indeks saham eksternal memberikan pengaruh bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini (24/11), penurunan harga minyak dunia menjadi salah satu faktornya," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa harga komoditas lainnya, seperti biji besi, seng dan nikel juga mencatatkan penurunan menyusul masih melambatnya permintaan komoditas dari Tiongkok. Diharapkan, pernyataan bank sentral Eropa yang memberi sinyal untuk penambahan stimulus dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di negara kawasan Eropa sehinga dapat menggerakkan pasar saham.

Dari dalam negeri, lanjut dia, pasar sedang menantikan rencana pemerintah yang akan kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap VII. Diharapkan paket kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan itu kembali mendapat respon positif oleh pelaku pasar, sehingga berpeluang untuk menopang kinerja pasar saham.

"Masih minimnya insentif positif di pasar akan mendorong IHSG bergerak bervariasi, dengan volatilitas rendah," katanya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa minimnya sentimen positif yang ada dan kondisi pasar di kawasan Asia yang mendatar cenderung melemah berimbas pada laju IHSG.

"Pada perdagangan Selasa ini, IHSG diperkirakan berada pada rentang 4.525--4.555 poin," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 87,99 poin (0,39 persen) menjadi 22.577,91, indeks Nikkei turun 15,67 poin (0,08 persen) ke level 19.864,14, dan Straits Times menguat 5,86 poin (0,16 persen) ke posisi 2.907,49.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015