Jakarta (ANTARA News) - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Komando Armada RI Kawasan Barat Koarmabar bersama-sama dengan aparat Detasemen Intelijen, berhasil menangkap otak pelaku kejahatan Selat Malaka berinisia W (36).

"Pelaku W bersama-sama dengan istri mudanya ditangkap serta dilumpuhkan di daerah Pulau Gadung, Jakarta Timur, pada Selasa pagi, setelah diburu lebih kurang selama tiga bulan," kata Kepala Dispenarmabar Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman, di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, kata dia, Tim WFQR Koarmabar telah membuntuti DPO asal Indramayu yang terkenal "licin" ini dari Batam, Padang Sidempuan, Purwakarta hingga Jakarta.

Penangkapan DPO utama ini merupakan hasil kerja keras dan pengembangan informasi yang didapat Tim WFQR dari lima pelaku kejahatan yang sebelumnya berhasil ditangkap. Mereka adalah WN alias GB (44), KM alias KR (21), CK alias GL (35), WY (23) dan RM (32) yang ditangkap di lereng Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 10 November 2015.

Kelima pelaku kejahatan ini merupakan anak buah dari W. Penangkapan tokoh utama kejahatan di Selat Malaka tersebut merupakan bukti keseriusan Koarmabar dalam menjamin terciptanya keamanan wilayah perairan di sekitar Selat Malaka.

"Hal ini sekaligus merupakan bukti bahwa TNI AL tidak pernah main-main dalam mengamankan wilayah perairan barat Indonesia," kata Ariris.

 Guna penyelidikan lebih lanjut, W beserta isterinya saat ini diamankan di Mako Koarmabar.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI M Zainuddin, mengatakan, pengejaran W telah dilakukan hampir kurang-lebih selama tiga bulan. Dalam pengejaran, banyak anggota sindikat W yang berhasil ditangkap tim WFQR Koarmabar TNI AL.

"Saat ini yang bersangkutan dibawa ke Sintel Koarmabar untuk dilaksanakan investigasi dan penembangan penyelidikan sindikat kejahatan perompakan di Selat Malaka," kata Kadispenal.

Sindikat perompak W merupakan salah satu sindikat perompak besar di Selat Malaka. Mereka adalah sindikat spesialis kejahatan pengambilan sparepart di atas kapal. Lokasi operasi pun berpindah pindah tergantung situasi rapatnya keamanan. Umumnya, lokasi operasi mereka berada di perairan Selat Malaka, perairan Dumai.

Jaringan W sudah berhasil dibongkar oleh Tim WFQR, mulai dari pelaku yang beraksi di kapal sasarannya, gudang penyimpanan barang hasil kejahatan, penadah barang di wilayah Jakarta. Saat ini, WFQR sudah menangkap sekitar 10 orang sebelum menangkap W

Kabar terakhir ialah penangkapan pria berinisial UM, pada Senin (23/11) di Koja, Jakarta Utara lantaran diduga sebagai pendana operasi kejahatan di Selat Malaka dan masuk dalam sindikat HK dan W.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015