Padang (ANTARA News) - Manajer tim polo air Jawa Timur Bimo Adji mengaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit saat timnya dikalahkan Sumatera Barat pada Kejuaraan Nasional kualifikasi PON 2016 di Kolam Renang Teratai GOR Haji Agus Salim Padang, Selasa.

"Kami menilai keputusan-keputusan dari wasit terlalu berlebihan, ini pertandingan nasional, seharusnya ini jadi perhatian panitia penyelenggara," katanya.

Ia menambahkan, seharusnya seluruh wasit yang akan memimpin pertandingan diadakan refreshing (penyegaran) dalam bentuk pemahaman atau hal-hal teknis yang menyangkut teknis pertandingan serta pelanggaran.

Tim Jatim pada pertandingan itu harus kalah dari Sumbar dengan skor 11-13.

Namun demikian, Bimo tidak ingin melakukan protes dan tetap menerima hasil pertandingan tersebut.

"Biarlah pihak penyelenggara yang menilai tentang jalannya pertandingan tersebut, namun kami berharap ada evaluasi terhadap wasit-wasit yang akan memimpin pertandingan," katanya.

Ia menambahkan, timnya pada pertandingan tersebut cukup bermain baik dan mampu mengimbangi permainan tim tuan rumah.

"Secara keseluruhan tim sudah bermain maksimal, anak-anak sudah melakukan tugasnya dengan baik," katanya.

Ia berharap, pada pertandingan kedua melawan Riau, tim mampu tampil baik dan menjadikan kekalahan dari Sumbar sebagai momentum untuk bisa bangkit kembali.

Menyinggung tentang target pada ajang tersebut, Bimo mengatakan hanya menargetkan untuk masuk enam besar yang artinya lolos ke PON 2016 di Jawa Barat.

"Untuk saat ini yang penting lolos PON, selanjutnya baru kami bicara medali," katanya.

Pada kejurnas polo air yang berlangsung sampai 28 November 2015 diikuti sebanyak sembilan tim yang terbagi atas dua pool. Yaitu pool A diisi oleh tim Yogyakarta, Sumut, DKI Jakarta dan Jambi. Sementara pool B dihuni oleh Jawa Timur, Sumbar, Riau, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015