Borobudur (ANTARA News) - Teater Banyu Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mementaskan kesenian semipantomim dengan lakon berjudul "Sepatu" dalam pergelaran seri kedelapan Forum Kilometer Nol di kawasan Candi Borobudur, Magelang.

Pentas di Pendopo Duniatera, sekitar 500 meter timur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (24/11) malam tersebut, dimainkan oleh dua seniman utama, yakni Ruri Bieber yang memainkan tokoh elit dan Ulfi Ulinnuha sebagai pemulung.

Sutradara pementasan Teater Banyu Wonosobo Taufiq H.D. dalam diskusi dipandu pegiat FKN Borobudur Arif Sulaiman mengatakan melalui lakon "Sepatu", hendak dikemukakan kepada penonton tentang nilai-nilai keharmonisan dalam kehidupan bersama manusia.

"Sepasang sepatu ada kiri dan kanan, ada dua hal yang berbeda, tetapi serasi dan harmonis. Kalau hidup seorang diri maka menjadi sebatang kara, mungkin miskin. Tetapi kalau hidup bersama maka menjadi harmonis. Begitu pula dengan lelaki dan perempuan, ibarat Rama dan Sinta," katanya.

Ia mengatakan lakon tersebut juga membawa pesan kepada penonton tentang pentingnya kehidupan bersama selalu dibangun dengan semangat saling tolong menolong dalam menyelesaikan permasalahan.

"Banyak persoalan hidup manusia di setiap tempat, berbeda-beda persoalan manusia dan masyarakatnya, ada yang mampu diselesaikan dan ada pula yang tidak mampu diselesaikan. Itu bagian dari keseimbangan dan keharmonisan," katanya.

Pementasan semipantomim oleh grup teater yang beranggota mahasiswa Universitas Sains Al-Quran Jawa Tengah di Wonosobo itu, juga melibatkan secara spontan sejumlah penonton pergelaran FKN. Penonton pergelaran tersebut, terutama kalangan pekerja seni, budayawan, mahasiswa, dan wisatawan Candi Borobudur dari luar negeri.

Pergelaran kedelapan Forum Kilometer Nol Borobudur juga ditandai dengan suguhan sejumlah tembang beriring petikan gitar akustik oleh pemusik kawasan Candi Borobudur Walyadi dan tarian tunggal "Beksan Retnosari" oleh penari Sanggar Avadana Borobudur Lisa Elisabet Pangesti.

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015