Ramallah (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Selasa (24/11) meminta Presiden Palestina Mahmoud Abbas membantu dia menenangkan keadaan di lapangan, dalam rujukan kepada gelombang ketegangan dengan Israel.

Nabil Abu Rdeinah, Juru Bicara Presiden Palestina, mengutip Kerry --yang bertemu dengan Abbas di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, pada Selasa petang. Kerry mengatakan ia kembali menyampaikan posisi negerinya, yang mendukung penyelesaian dua-negara.

Menurut satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Palestina (WAFA), Nabil Abu Rdeinah mengatakan Kerry meminta Presiden Abbas menenangkan keadaan di wilayah Palestina.

Kerry tiba di wilayah itu pada Selasa pagi dan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Diplomat senior AS itu tiba di Ramallah pada Selasa malam dan bertemu dengan Presiden Abbas.

"Pertemuan tersebut berjalan lama, mendalam dan selama lebih dari dua jam. Kedua pihak telah mengkaji semua pertanyaan yang diajukan Palestina kepada Kerry selama dua pertemuan sebelumnya --yang diadakan di New York dan di Jordania," kata Abu Rdeinah.

Ia juga mengatakan Presiden Abbas kembali menyampaikan kepada Kerry mengenai pendirian tegas dan jelas Palestina, yang menyerukan Negara Palestina Merdeka dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Abbas juga menekankan tahanan Palestina, terutama yang ditangkap dan dihukum sebelum penandatanganan Kesepakatan Oslo "harus dibebaskan dari penjara Israel", kata Abu Rdeinah, sebagaimana diberitakan Xinhua, Rabu pagi. Ia menambahkan, "Kedua pihak sepakat untuk mempertahankan kontak mereka berjalan terus."

Kunjungan Kerry ke Israel dan wilayah Palestina, yang pertama ke wilayah itu dalam lebih dari satu tahun, ialah untuk meredakan gelombang ketegangan yang melonjak antara Israel dan Palestina. Ketegangan merebak pada awal Oktober.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan 97 orang Palestina tewas selama bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sementara 19 orang Israel tewas dalam serangkaian penembakan dan penikaman oleh orang Palestina.

Pernyataan yang sebelumnya dikeluarkan oleh Kerry ketika ia bertemua pada Selasa dengan Netanyahu telah membuat marah pihak Palestina, terutama ketika ia mengatakan, "Mari lah bekerjasama guna mengakhiri terorisme Palestina dan mewujudkan ketenangan di wilayah ini."

Kerry juga mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan dirinya dari serangan "teroris Palestina". Ditambahkannya, ia datang "untuk menemukan cara mewujudkan ketenangan dan membebaskan wilayah itu dari terorisme dan kekerasan".

Puluhan orang Palestina berdemonstrasi di Ramallah untuk menentang pernyataannya dan menentang kunjungan Kerry ke Ramallah. Para demonstran bersama tokoh dari Faksi Fatah, pimpinan Abbas, meneriakkan slogan yang menentang Kerry dan menentang Amerika Serikat.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015