Tangerang (ANTARA News) - Aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menampung sebanyak 130 relawan dari berbagai daerah untuk menghadapi banjir yang kerap melanda wilayah ini ketika musim hujan tiba.

"Relawan merupakan pilar utama mengatasi bencana jadi harus dapat bekerja sama secara baik dengan berbagai pihak," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Teteng Jumara di Tangerang, Rabu.

Teteng mengatakan para relawan tersebut memang sudah terlatih, mayoritas merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banten dan DKI Jakarta.

Namun ada juga relawan tersebut berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap lingkungan dan mereka aktif membersihkan sampah di sungai serta saluran pembuang saat kemarau.

Dia mengatakan para relawan hendaknya menghilangkan rasa ego ketika menghadapi bencana dan membaur dengan warga sehingga misi utama kemanusiaan untuk membantu sesama dapat tercapai.

Para relawan itu tidak saja untuk menangani banjir melainkan menjalani tugas kemanusiaan seperti kebakaran, tanah longsor dan bencana lainnya.

Sedangkan jumlah relawan tersebut merupakan terbanyak di Provini Banten ketimbang daerah lainnya dan diharapkan penanganan bencana dapat segera diatasi, terutama saat evakuasi korban banjir.

Menurut dia pihaknya bersama Pemkab Tangerang sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi rawan banjir dan memiliki 72 titik tersebar pada sebanyak 24 kecamatan.

Penyebab banjir akibat meluapnya Sungai Cimanceuri, Cisadane, Cirarap dan Cidurian yang mengalir di kawasan di Tigaraksa, Kronjo, Kresek, Pakuhaji, Kosambi dan Teluknaga.

Kawasan rawan banjir lainnya berada di Kelapa Dua, Curug, Balaraja, Sepatan, Pasar Kemis, Gunung Kaler, Sukamulya, Sukadiri, Pakuhaji, Mauk dan Cisoka.

Banjir yang menggenangi rumah penduduk karena letaknya berada di bawah permukaan sungai, ketika hujan selama dua jam langsung meluap dan merendam ribuan rumah penduduk.

Sementara itu, Asisten I Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, Arsyad Husyein mengatakan tugas relawan sangat berat namun harus dikerjakan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Hal itu, katanya, karena relawan adalah pengemban tugas mulia dalam membantu warga yang menjadi korban bencana sehingga keberadaannya sangat diharapkan dan dibutuhkan.

Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015