Aceh merupakan daerah rawan tsunami. Karena itu, Aceh mendorong dunia internasional agar lebih peduli terhadap ancaman tsunami,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Aceh terus mendorong dunia internasional agar lebih peduli terhadap ancaman bencana tsunami.

"Aceh merupakan daerah rawan tsunami. Karena itu, Aceh mendorong dunia internasional agar lebih peduli terhadap ancaman tsunami," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Anwar Muhammad pada jamuan malam malam dengan Delegasi Liga Parlemen Jepang di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh.

Tidak jauh beda dengan Aceh, kata Gubernur, Jepang juga merupakan daerah rawan tsunami. Aceh dan Jepang terus membangun kerja kebencanaan, khususnya gempa dan tsunami.

Sejauh ini, lanjut dia, hubungan harmonis antara Aceh dan Jepang sudah terbangun dengan baik. Karena itu, ketika Aceh mengalami bencana tsunami dahsyat 26 Desember 2004, pemerintah dan rakyat Jepang turut membantu Aceh.

"Pada kesempatan ini, kami kembali mengucapkan terima kasih atas besarnya dukungan pemerintah dan rakyat Jepang terhadap rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh pascatsunami," kata Zaini Abdullah.

Sementara itu, Ketua Liga Parlemen Jepang Toshihiro Nikai mengatakan pihaknya bertekad meningkatkan kerja sama yang telah terjalin selama ini antara Jepang dengan Aceh.

"Kami terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya Aceh. Terutama kerja sama kebencanaan," kata Toshihiro Nikai.

Ia mengatakan, Jepang dan Aceh sama-sama daerah rawan bencana tsunami. Dan Aceh juga pernah mengalami tsunami terdahsyat di dunia.

Korban bencana tsunami Aceh 26 Desember 2004 merupakan yang terbanyak. Karena itu, Jepang sebelas tahun lalu mendukung upaya rekonstruksi Aceh pascatsunami.

"Lebih 220 ribu orang menjadi korban meninggal dunia. Jumlah ini sangat banyak. Dan rakyat Aceh bersama pemerintahnya begitu berani menghadapinya," kata dia.

Jepang, kata dia, akan tetap membangtu Aceh. Dan dalam kunjungan ini, diharapkan delegasi Jepang mendapat masukan apa yang bisa dibantu.

"Dari kunjungan ini, kami akan membentuk komisi membantu Aceh. Karena itu, kami berharap ada masukan apa yang bisa kami bantu untuk membangun Aceh," kata Toshihiro Nikai.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015