Lebak (ANTARA News) - Pendeta Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kabupaten Lebak Rubianto menyatakan selama ini hubungan antaragama di daerah ini relatif kondusif.

"Kita terus memperat silatuhrahmi antaragama untuk kedamaian," kata Rubianto saat dihubungi di Rangkasbitung, Kamis.

Selama ini, hubungan antaragama di Kabupaten Lebak sangat toleransi dan tidak ada masalah terkait perbedaan keyakinan yang dianut masyarakat.

Selain itu juga kehidupan di masyarakat saling berdampingan juga belum pernah terjadi tindakan kekerasan atau ancaman perpecahan.

Bahkan, pertemuan antar pemuka agama yang dilaksanakan bulanan hingga kini masih berjalan dengan baik.

Dalam pertemuan itu untuk menjalin persaudaraan kepada semua agama yang dianut masyarakat.

"Kami setiap bulan menyelenggarakan pertemuan sekaligus sosialisasi pentingnya hidup damai di tengah perbedaan keyakinan yang dianutnya," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, hubungan antarumat beragama di Kabupaten Lebak sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu dan Buddha.

Sebab, dirinya sudah puluhan tahun tinggal di Lebak aman dan damai, bahkan umat kristiani sangat menghormati dan menghargai jika umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Di samping itu juga pihaknya telah meminta pada masyarakat agar jangan melakukan tindakan anarkis ketika terjadi perbedaan pendapat.

"Kalau terjadi perbedaan kita minta diselesaikan dengan baik, dengan mengedepankan kepentingan yang lebih besar," ujarnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Syatibi Hambali mengatakan selama ini kerukunan beragama sangat baik dan kondusif sehingga perlu dipelihara hubungan dengan baik antarumat beragama.

"Saya kira hubungan antarumat beragama di sini tidak ada masalah dan saling menghargai keyakinan yang dianut pemeluk agama masing-masing," ujarnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015