... itu meningkatkan kekhawatiran global mengenai ancaman kelompok teroris sepekan setelah serangan Paris yang menewaskan 130 orang, yang diklaim ISIS...
Paris (ANTARA News) - Seorang tentara Prancis tewas akibat luka di Mali saat kendaraannya diserang kelompok keras, kata pernyataan pejabat Kepresidenan Prancis, Kamis.

Sersan di resimen terjun payung itu menderita luka pada Oktober di wilayah utara Mali saat ranjau darat meledakkan kendaraannya, kata pernyataan tersebut.

Prancis memiliki pasukan dalam jumlah besar di Mali, yang memicu serangan dari kelompok keras dalam beberapa tahun belakangan, termasuk pada bulan ini atas hotel mewah di Bamako, ibu kota Mali.

Pegaris keras berjaringan dengan Al Qaeda menguasai gurun utara Mali pada 2012 setelah pemberontakan, namun mereka tercerai-berai oleh gerakan militer Prancis pada tahun berikutnya.

Serangan terhadap hotel di Bamako awal bulan ini terjadi hanya sepekan setelah kelompok ISIS melakukan penyerangan di Paris yang menewaskan 130 orang.

Anggota kelompok bersenjata membawa 100 orang lebih sebagai sandera selama sekitar sembilan jam di satu hotel top di ibu kota Mali, Bamako, Jumat (20/11), dalam serangan yang menewaskan setidak-tidaknya 27 orang yang diklaim satu afiliasi Al Qaeda.

Serangan yang diklaim kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, itu meningkatkan kekhawatiran global mengenai ancaman kelompok teroris sepekan setelah serangan Paris yang menewaskan 130 orang, yang diklaim ISIS.

Pemerintah Mali menyatakan kondisi darurat nasional selama 10 hari pada Jumat petang karena serangan itu dan menetapkan tiga hari duka bagi para korban, yang antara lain meliputi tiga warga China, seorang warga Amerika dan seorang warga Belgia.

Media pemerintah Beijing menyatakan tiga warga China tewas sementara empat lainnya berhasil melarikan diri dari serangan itu.

Pejabat tinggi Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat mengonfirmasi seorang warganya termasuk di antara korban tewas sementara puluhan lainnya selamat dari serangan.

Pejabat majelis regional Belgia yang berada di Mali untuk menghadiri konvensi termasuk di antara korban tewas menurut parlemen negara itu.

Gedung Putih mengutuk serangan yang bermula sekitar 07.00 GMT dengan pria bersenjata berjalan memasuki hotel sambil melepaskan tembakan serta mengambil para tamu dan staf hotel sebagai sandera itu. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015