Kami persilakan kepada seluruh kader dan simpatisan Golkar untuk memilih sesuai hati nuraninya masing-masing,"
Surabaya (ANTARA News) - DPD Partai Golkar Kota Surabaya memutuskan sikap politiknya untuk tidak berpihak kepada pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang mengikuti Pilkada Surabaya 2015.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Surabaya M. Alyas, di Surabaya, Kamis, mengatakan Partai Golkar dalam pilkada di Surabaya memosisikan diri sebagai penyejuk.

"Kami persilakan kepada seluruh kader dan simpatisan Golkar untuk memilih sesuai hati nuraninya masing-masing," katanya.

Menurut dia, menyikapi perkembangan politik di Surabaya yang sudah semakin menggeliat, dan respons sangat luar biasa, pihaknya berharap mudah-mudahan pasangan calon bisa berkampanye dengan bagus sehingga menarik simpati warga Surabaya.

Hanya saja, dirinya prihatin terhadap pilkada tahun ini yang terkesan tidak ada gaungnya sama sekali. Bahkan, sosialisasi KPU Kota Surabaya dinilai sangat minim sehingga tidak sampai ke masyarakat bawah.

"Selama ini sosialisasi hanya kepada parpol. Masyarakat yang di level bawah tidak mendapatkan informasi yang maksimal. Oleh karena itu, masyarakat jangan sampai golput, kita mendorong agar mereka menggunakan hak pilihnya," katanya.

Alyas menyampaikan bahwa bagaimanapun juga Partai Golkar tidak berada dalam posisi pasif dalam penyelenggaraan pilkada kali ini. Partai Golkar menjaring, mencari aspirasi keinginan dari berbagai elemen masyarakat.

"Golkar telah melakukan proses mekanisme organisasi rapat pleno partai pada 17 November 2015. Berbagai pemikiran telan dikemukakan pada pilkada 9 Desember nanti," kata Alyas.

Ia mengemukakan Partai Golkar bagian tidak terpisahkan bagi masyarakat Kota Surabaya. Maka seluruh pengurus partai berpandangan Golkar harus berada di garis terdepan. Mendorong, mengimbau, memotivasi kepada masyarakat untuk mencoblos.

"Kami tidak ingin ada warga Surabaya memosisikan diri golput. Golkar akan ambil peran untuk melakukan sosilaisasi, motivasi dan dorongan kepada masyarakat dalam hak pilihnya pada 9 Desember mendatang," jelasnya.

Alyas menegaskan, tiga hari ke depan akan mewarnai media-media publikasi di lapangan. "Kami akan membuat 50-100 spanduk untuk tidak golput. Hal ini bentuk dorongan kami untuk menggunakan hak pilihnya," ujarnya.

Ia menilai, latar belakang kedua paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya adalah putra-putri terbaik. "Mereka memiliki kompetensi atau layak membawa Kota Surabaya jadi lebih maju, dan menyejahterahkan rakyatnya," katanya.

Dirinya membeberkan, pelaksanaan pilkada bisa berjalan jujur, adil, demokratis, dan menghindarkan pertentangan dari masyarakat. "Siapapun yang terpilih itu kemenangan warga Surabaya," katanya.

Ketika ditanya Golkar baru menentukan sikap politiknya yang ujung-ujungnya tidak mengarahkan dukungan, Alyas mengatakan tidak terlambat. Ia justru menerangkan bahwa sikap politiknya dalam pilkada menyatukan masyarakat.

"Jadi spiritnya adalah pernyataan dalam perbedaan masyarakat. Kita ingin menyejukkan di minggu terakhir. Sikap politik itu tidak harus berhadap-hadapan," katanya.

Harapan DPD Partai Golkar Surabaya sekarang dihadapkan pada kegiatan nasional. Pada saat bersamaan perintah dari DPP segera melakukan musyawarah-musyawarah.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015