Moskow (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Rusia hari ini mengatakan Moskow telah menghentikan semua kontak militer dengan Ankara setelah hubungan antara kedua negara itu terjerembab menyusul ditembakjatuhnya pesawat tempur Rusia.

"Hari ini, semua kontak kerja sama telah dihentikan antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Angkatan Bersenjata Turki, termasuk apa yang disebut saluran bebas hambatan yang ditetapkan guna menghindari berbagai peristiwa selama aksi udara Rusia terhadap prasarana pelaku teror di Suriah," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konshenkov kepada wartawan.

Konshenko mengatakan pihak Turki menolak menyerahkan kepada atase militer Rusia setiap benda dalam kasus penembakan jet Rusia, Su-24.

Angkatan Udara Rusia telah meningkatkan serangan terhadap sasaran gerilyawan di berbagai daerah tempat satu dari dua pilot jet yang ditembak-jatuh diselamatkan, kata juru bicara itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Ia menambahkan pesawat Rusia itu telah melancarkan lebih dari 130 misi dalam tiga hari belakangan, dan menyerang 450 sasaran di delapan provinsi.

Konsashenko juga mengungkapkan sistem pertahanan rudal S-400 telah disiagakan di Pangkalan Angkatan Udara Rusia di Suriah, Hmeimim.

Hubungan Rusia-Turki memburuk sejak Turki menembak jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Suriah karena pesawat itu dianggap melanggar wilayah udara Turki yang kemudian dibantah Presiden Rusia Vladimir Putin.

(C003)


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015