Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Managemen PT Pertamina Depo Meulaboh, menghentikan pembongkaran minyak karena terjadi kebocoran pipa (korosi) di pingir Pantai Calok, Desa Padang Seurahet, Kecamatan, Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

"Setelah kita tahu secepatnya kita tangani, sekarang posisinya sudah kita flusing air, pemompaan minyak sudah stop. Berlangsungnya tidak lama paling-paling kurang setengah jam pipanya korosi langsung ditangani,"kata Kepala Depo Meulaboh Bastari PT Pertamina (Persero), di Meulaboh, Jumat.

Pernyataan tersebut disampaikan kepada sejumlah wartawan di pingir pantai saat memantau aktivitas terjadinya permasalahan pada peralatan terbuka (kerosi) yakni permukaan luar pipa minyak Depo Meulaboh dikedalaman 3 meter.

Seratusan masyarakat sejak Jumat pagi berbondong-bondong datang mengali minyak yang keluar dari pasir pantai yang ternyata bersumber dari kebocoran pada pipa pembongkaran minyak milik PT Pertamina.

Bastari memastikan, tidak ada kerusakan lingkungan akibat korosi tersebut apalagi sampai membunuh biota laut disepanjang pantai, karena dia memastikan tidak ada minyak yang tumpah ke dalam air laut.

"Sedikit sekali, pompanya baru sebentar, tidak ada ukuran keluar minyak hitungan barel, cuman ya ratusan liter saja. Namanya ngambang di daratan pantai bukan di laut, setetespun tidak di laut karena itu tidak ada pencemaran,"tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, kondisi pipa minyak bawah tanah tersebut telah kosong, isinya hanya air, karena setelah diketahui terjadi gejala teknis tersebut pihaknya langsung melakukan penghentian pembongkaran.

Jenis minyak yang keluar dari pantai yang diambil masyarakat adalah premium yakni bensin dan solar, karena pipa mengalami korosi tersebut digunakan untuk proses pembongkaran premium.

Menyikapi masyarakat yang berdatangan kelokasi tersebut menurut dia hanya menonton dan tidak ada hal yang istimewa untuk dipermasalahkan, alat berat disiagakan dilokasi melakukan perbaikan berupa menimbun kembali lobang-lobang kecil di sepanjang pantai yang digali masyarakat saat mengambil minyak itu.

"Nggak ada masalah warga, biasalah masyarakat datang menonton, tidak ada yang istimewa namanya juga pekerjaan, ini alat berat kita sudah siap langsung menangani,"katanya menambahkan.

Sementara itu terpantau dilokasi warga mengambil minyak dengan mengali pasir hanya berjarak 2,5 meter dari hempasan gelombang laut, warna air laut dipingir dan pasir dipantai itu memancarkan kilau bening.

Pewarta: Anwar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015