Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat ditutup melemah sebesar 36,49 poin seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

IHSG berakhir turun 36,49 poin atau 0,79 persen menjadi 4.560,56, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,13 poin (1,02 persen) menjadi 787,03.

Kepala Riset Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat, mengatakan melemahnya mata uang rupiah hingga menyentuh level Rp13.800 per dolar AS menjadi salah satu faktor negatif bagi IHSG.

"Tertekannya nilai tukar domestik, membuat aksi beli investor asing pada akhir pekan ini cenderung menurun dibandingkan sebelumnya (Kamis, 26/11)," katanya.

Dalam perdagangan saham di BEI, Jumat, pelaku pasar saham asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp229,838 miliar pada Jumat (27/11) ini. Sementara pada Kamis (26/11) investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp349,48 miliar.

Di sisi lain, lanjut dia, mayoritas bursa di Asia yang ditutup di area negatif pada akhir pekan ini menambah faktor yang menekan IHSG. Bursa di Eropa juga dibuka mengikuti bursa Asia di area negatif.

Secara teknikal, Lanjar Nafi mengatakan IHSG mulai melemah pada area dekat jenuh jual. Signal tekanan jual cukup terasa di akhir November 2015 ini.

Kendati demikian, ia mengatakan langkah pemerintah yang serius memberikan stimulus lanjutan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga akan berdampak positif pagi pasar modal ke depannya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 172.275 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,97 miliar lembar saham senilai Rp4,68 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 420,62 poin (1,87 persen) menjadi 22.068,32, indeks Nikkei turun 60,47 poin (0,30 persen) ke level 19.883,94, dan Straits Times melemah 25,57 poin (0,89 persen) ke posisi 2.859,12.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015