Kediri (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengangkat potensi lokal, yakni kain tenun dan batik lewat agenda festival di Stadion Brawijaya selama tiga hari, 27-29 November, agar potensi itu makin dikenal dan para perajin lebih kreatif mengembangkan usahanya.

"Orientasi acara ini untuk menggerakkan ekonomi warga. Ada efek berganda dengan acara ini dan segala lini perekonomian masyarakat bergerak," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar setelah membuka kegiatan "Kediri Expo dan Festival Batik-Tenun 2015" di Kediri, Jumat (27/11) malam.

Acara festival itu selain dimeriahkan dengan beragam tarian tradisional, juga dihadiri sejumlah artis lokal dan ibu kota. Selain itu, sejumlah acara juga digelar guna menyemarakkan acara itu, yaitu lomba peragaan busana batik-tenun yang diikuti para pelajar ataupun umum serta "Kediri Night Ride" atau bersepeda malam.

Selain itu, dalam acara itu juga dimeriahkan dengan berbagai pameran tenun ataupun batik, produk UMKM, serta berbagai inovasi penemuan dari beragam sekolah ataupun instansi. Acara itu rencananya berlangsung tiga hari, mulai 27-29 November 2015.

Walki Kota mengatakan, pameran ini diikuti para pengusaha lokal Kediri, baik usaha kain, makanan, ataupun usaha lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti perwakilan UMKM dari luar daerah, sehingga kegiatan ini bisa saling menunjukkan potensi ekonomi di daerahnya.

Di Kediri, katanya, tenun menjadi salah satu produk unggulan dan khas, yaitu tenun ikat yang dibuat secara tradisional. Produk ini terus dilestarikan, karena merupakan salah satu produk unik.

Wali Kota juga menegaskan acara ini juga sengaja dilaksanakan selama tiga hari dengan beragam acara, sebab efek ekonomi akan lebih mengena dan terasa jika dibandingkan dengan kegiatan yang hanya berlangsung satu hari. Mereka pun menjadi lebih mudah untuk saling bertukar pikiran dengan para pengusaha lain.

"Sengaja tidak hanya satu hari pameran ini. Ini bisa menjadi sistem pembelajaran dan pengusaha pun lebih kreatif, dampak positifnya ke masyarakat dan pelaku UMKM," ujarnya.

Pemkot, lanjut dia, selalu mendukung pengembangan usaha ekonomi di Kota Kediri. Selain mengadakan festival seperti ini, bentuk dukungan lain dengan mengundang calon investor masuk ke kota ini. Mereka dikenalkan dengan beragam industri kreatif serta berbagai peluang usaha di kota ini.

Pemkot saat ini juga memberikan beragam fasilitas kemudahan bagi para calon pelaku bisnis di kota ini, di antaranya memberi kemudahan perizinan. Proses perizinan tidak membutuhkan waktu lama, sehingga par pelaku usaha bisa langsung konsentrasi mengembangkan usahanya.

Wali Kota juga mengatakan pemkot ingin mengembangkan sektor ekonomi di bidang jasa, sebab hal itu dinilai lebih berpeluang besar. Di Kediri industri juga beragam, termasuk ada salah satu industri rokok yang cukup besar, yaitu PT Gudang Garam, Tbk yang tentunya memberikan efek positif bagi sektor jasa, maupun jasa di bidang pendidikan.

Bahkan, lanjut dia, pemkot juga tidak segan mengundang calon investor dengan mengadakan pertemuan bisnis. Pemkot menjelaskan berbagai macam potensi daerah, produk unggulan, serta beragam pelayanan dengan harapan calon investor akan tertarik memasukkan investasinya ke kota ini.

"Kami berharap 2016 perekonomian di Kediri menjadi lebih maju dan tidak menjadi penonton di MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)," ujarnya.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015